PEKANBARU - Baru-baru ini publik dibuat geram dengan video kekerasan yang terjadi di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat yang viral. Mirisnya kekerasan tersebut dilakukan oleh pemilik daycare sekaligus influencer parenting, yaitu Meita Irianty.
Pelaku mengungkapkan, kekerasan dilatarbelakangi korban yang rewel dan tidak bisa diam, sehingga pelaku tidak sabar dan marah terhadap korban. Akibat perbuatannya ini pelaku ditetapkan sebagai tersangka.
Lantas, seperti apa 10 dampak psikologis anak korban kekerasan? Berikut penjelasannya.
1.Trauma emosional
Anak bisa mengalami trauma yang mendalam sehingga dapat memengaruhi kemampuan untuk merasa aman dan nyaman di lingkungan baru.
2. Gangguan kecemasan
Kekerasan sering menyebabkan gangguan kecemasan, termasuk kecemasan berlebihan, ketakutan yang tidak rasional, dan serangan panik.
3. Depresi
Gejala depresi seperti perasaan putus asa, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati, dan perubahan dalam pola tidur atau makan dapat muncul.
4. Rendahnya harga diri
Anak-anak yang mengalami kekerasan sering merasa tidak berharga atau tidak dicintai, yang dapat merusak harga diri mereka.
5. Masalah perilaku
Mereka mungkin menunjukkan perilaku agresif atau sulit diatur sebagai respons terhadap pengalaman traumatis.
6. Gangguan tidur
Anak-anak bisa mengalami mimpi buruk, kesulitan tidur, atau takut tidur sebagai hasil dari kekerasan yang dialami.
7. Kesulitan berinteraksi sosial
Pengalaman kekerasan dapat membuat anak-anak sulit membentuk dan mempertahankan hubungan yang sehat dengan teman sebaya.
8. Masalah belajar
Stres dan trauma dapat mengganggu konsentrasi anak, yang berdampak pada kinerja akademiknya.
9. Perilaku menghindar
Anak mungkin menghindari situasi yang mengingatkan mereka pada kekerasan atau menolak pergi ke tempat kejadian kekerasan.
10. Gangguan perilaku
Dalam beberapa kasus, anak dapat meniru perilaku kekerasan yang mereka alami, baik terhadap diri mereka sendiri atau orang lain.