PEKANBARU - Pernahkah Anda berdiri di depan cermin, memakai krim wajah atau alas bedak favorit, dan bertanya-tanya apakah bahan-bahannya seaman yang diklaim? Industri kecantikan penuh dengan janji dan kemasan yang cantik, tetapi tidak semua bahan baik untuk kulit. Faktanya, ada ada sejumlah bahan dalam produk kecantikan yang berbahaya untuk kulit. Berikut lima di antaranya yang wajib dihindari dalam rutinitas kecantikan kita.
1. Paraben
Paraben digunakan dalam banyak kosmetik alias makeup sebagai pengawet untuk memperpanjang masa simpan. Meskipun paraben dapat mencegah produk rusak, paraben juga memiliki sisi gelap. Penelitian telah menghubungkan paraben dengan gangguan hormon.
Misalnya, sebuah penelitian tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Applied Toxicology menemukan paraben dalam jaringan kanker payudara, yang menimbulkan kekhawatiran tentang perannya dalam ketidakseimbangan hormon dan risiko kanker.
Pilih produk yang berlabel "bebas paraben" untuk menjaga kulit dan hormon Anda tetap aman.
2. Phtahalates
Phtahalates sering digunakan untuk membuat makeup lebih fleksibel dan tahan lama. Zat-zat ini umumnya ditemukan dalam cat kuku, parfum, dan semprotan rambut. Zat-zat kimia ini telah dikaitkan dengan masalah reproduksi dan perkembangan.
Penelitian yang disorot dalam sebuah studi tahun 2015 dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa phtahalates dapat menyebabkan gangguan hormon dan masalah perkembangan.
Pilih produk yang bebas phtahalates untuk memastikan rutinitas kecantikan Anda tidak memengaruhi kesehatan Anda.
3. Sulfat
Sulfat, seperti sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES), umumnya ditemukan dalam sampo dan pembersih. Zat-zat ini menghasilkan busa yang kita kaitkan dengan kebersihan, tetapi itu bisa jadi terlalu keras untuk kulit.
Sebuah studi tahun 2017 dalam Dermatitis mengungkapkan bahwa sulfat dapat menghilangkan minyak alami, yang menyebabkan kulit kering dan iritasi. Untuk pendekatan yang lebih lembut, carilah produk bebas sulfat yang membersihkan tanpa menyebabkan iritasi.
4. Formaldehyde
Formaldehyde merupakan karsinogen yang diketahui dan dapat ditemukan dalam beberapa kosmetik, baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan dari bahan pengawet lain seperti quaterinum dan imidazolidinyl urea.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan formaldehyde sebagai karsinogen Kelompok 1, yang berarti zat ini merupakan agen penyebab kanker yang diketahui.
Hindari produk apa pun yang mengandung formaldehyde atau agen pelepas formaldehyde agar perawatan kecantikan Anda tetap aman dan sehat.
5. Artificial Fragrances
Pewangi buatan atau artificial fragrances digunakan untuk memberikan aroma yang menyenangkan pada kosmetik, tetapi wewangian tersebut merupakan sumber umum reaksi alergi dan iritasi kulit. Menurut sebuah studi tahun 2018 dalam Dermatitis, wewangian sintetis dapat memicu dermatitis dan kondisi kulit lainnya.
Karena "pewangi" pada label dapat mencakup campuran bahan kimia yang berpotensi berbahaya, memilih produk yang berlabel "bebas pewangi" atau "hipoalergenik" dapat mencegah masalah kulit yang tidak diinginkan.