Bahaya Sleep Call, Mengganggu Kualitas Tidur dan Terpapar Ultraviolet

Bahaya Sleep Call, Mengganggu Kualitas Tidur dan Terpapar Ultraviolet

PEKANBARU - Sleep call termasuk tren baru di kalangan orang dewasa dan remaja ketika menjalin hubungan spesial jarak jauh. Mereka biasanya melakukan panggilan video atau suara dengan gawai menjelang, dan/atau bahkan hingga tertidur.

Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Hening Pujasari, mengatakan meski dapat mengeratkan hubungan, kebiasaan sleep call yang sedang tren di kalangan remaja dan dewasa dapat berdampak negatif pada kualitas tidur.

Ia menjelaskan paparan sinar ultraviolet dari gawai yang diletakkan di sekitar kepala dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang menyebabkan kantuk. Selain itu, suara yang muncul melalui gawai dapat mengganggu tidur.

"Padahal, untuk mendapatkan benefit dari tidur atau tidur yang memulihkan, selain durasi dan kedalaman, kita perlu tidur yang utuh tidak terputus-putus," ujarnya.

Melatonin adalah hormon yang dihasilkan oleh otak sebagai respon terhadap kegelapan. Hal ini membantu ritme sirkandian yaitu jam internal tubuh manusia selama 24 jam

Saat kondisi normal, tubuh akan memproduksi secara alami hormon melatonin lebih banyak dimulai pada sore hingga malam hari yang dapat membantu seseorang untuk tidur lelap. Akan tetapi saat pagi dan siang hari, produksi hormon melatonin cenderung lebih sedikit sehingga membuat seseorang tetap terjaga.

Hal itu dia sampaikan saat memberikan edukasi tentang tidur pada siswa SMP dan SMK di Kampung Ilmu, Tegal Waru, Purwakarta. Hening juga mengatakan, kebiasaan tidak sehat lain yang banyak dilakukan remaja adalah bermain gawai hingga larut malam, baik untuk bermain gim, media sosial, atau menonton.

"Untuk mendapatkan tidur yang memulihkan, 1-2 jam sebelum tidur perlu sudah berhenti main gawai. Jadi, jika akan tidur pukul 22.00 dianjurkan maksimal pukul 21.00 sudah tidak memakai gawai, jika bisa dua jam sebelumnya, akan bermanfaat lebih baik lagi," jelasnya.

Berita Lainnya

Index