7 Penyebab Mata Kedutan, Bisa jadi Anda Stres atau Konsumsi Kafein Berlebihan

7 Penyebab Mata Kedutan, Bisa jadi Anda Stres atau Konsumsi Kafein Berlebihan

PEKANBARU - Mata kedutan adalah kontraksi berulang dan tidak disengaja, melibatkan otot orbicularis oculi yang mengontrol pergerakan kelopak mata. Orbicularis oculi adalah otot yang sangat halus di sekitar mata, tepat di bawah kulit kelopak mata, yang bertanggung jawab untuk menutup kelopak mata dan berkedip,

Mata kedutan umumnya menyerang kelopak mata bagian atas, dan bisa berdampak pada kelopak mata atas maupun bawah. Adapun tingkat keparahan kedutan mata sangat bervariasi, mulai dari gerakan halus yang hampir tidak terlihat hingga kejang yang lebih parah dan mengganggu, menurut Inna Lazar, ahli mata dan pendiri Greenwich Eye Care.

Meskipun demikian, mata kedutan umum terjadi dan dapat berlangsung mulai dari beberapa detik hingga beberapa jam, menurut Vincent Dagron, ahli optometri dan pendiri Hyaestic. Walaupun menjengkelkan, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Lantas, apa saja penyebab mata kedutan? Berikut tujuh di antaranya yang dipaparkan para ahli mata.

Penyebab Mata Kedutan

1. Kelelahan Mata

Kelelahan mata atau ketegangan mata adalah penyebab umum mata sering berkedut yang dipicu oleh stimulasi berlebihan pada otot mata, menurut Julia Giyaur, dokter mata bersertifikat dan direktur pendiri New York Laser Vision Aesthetics.

Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena terlalu lama melihat di satu tempat, atau menatap layar ponsel, televisi, atau komputer dalam waktu lama. Tergantung pada gaya hidup Anda, kelelahan mata bisa datang dan pergi selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan.

2. Stres

“Stres secara keseluruhan meningkatkan kadar adrenalin Anda yang dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada otot di sekitar mata,” kata dokter Giyaur dikutip dari laman Pop Sugar.

Kecemasan yang berhubungan dengan stres juga dapat menyebabkan kedutan mata karena peningkatan adrenalin (seperti sebelum rapat atau ujian besar), yang menyebabkan sensitivitas dan iritabilitas pada otot mata dan menyebabkan kelopak mata bereaksi tanpa sadar, menurut dokter mata Vincent Dagron.

3. Konsumsi Kafein Berlebihan

Perhatian pecinta kopi! Espresso yang berlebihan mungkin menjadi penyebab mata kedutan. “Kafein dapat menstimulasi sistem saraf Anda dan efek kafein pada tubuh Anda dapat menyebabkan kelopak mata Anda berkedut,” kata dokter Dagron.

“Hal ini juga karena hiperaktivitas saraf dan otot di sekitar kelopak mata yang bekerja sangat cepat,” katanya.

Mata kedutan akibat kafein biasanya berlangsung selama masih dalam sistem tubuh Anda, jadi jika Anda melihat gejala setelah minuman dingin, mungkin inilah saatnya untuk menguranginya, saran dokter Giyaur.

4. Sindrom Mata Kering

Produksi air mata yang buruk dapat menyebabkan kekeringan pada permukaan mata dan merupakan penyebab umum mata sering berkedut, kata dokter Giyaur. Untungnya, mata kedutan ini biasanya hilang setelah mata kering diobati, jadi bicarakan dengan dokter Anda tentang air mata buatan yang dijual bebas atau dengan resep.

5. Iritasi mata

“Jika mata Anda terkena iritasi lingkungan seperti lampu neon yang terang, polusi udara, 'ada sesuatu yang masuk ke mata Anda', atau bahkan angin kencang, mata Anda mungkin mengalami iritasi dan kedutan,” kata dokter Dagron. Mengapa? Ketika iritasi lingkungan ini masuk ke kelopak mata Anda, hal itu menyebabkan peradangan dan kemerahan pada mata, yang memicu otot Anda bereaksi dan berkedut.

Peradangan pada permukaan mata akibat alergi juga dapat menyebabkan mata berkedut, tetapi biasanya hilang setelah penyebab utamanya diatasi.

6. Kurang tidur

Saat Anda kurang tidur, tubuh Anda bereaksi karena tetap terjaga terlalu lama dan sistem saraf Anda bekerja sangat keras yang menyebabkan mata berkedut, menurut dokter Dagron. Kelelahan ekstrem dan kelelahan berlebihan juga dapat menyebabkan kekeringan mata, yang hanya memperburuk gejala.

7. Kekurangan Gizi

Kekurangan gizi, terutama magnesium, dapat menyebabkan mata kedutan karena magnesium membantu mengatur fungsi otot dan saraf, kata dokter Lazar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan seimbang dan makanan kaya magnesium seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga bayam.

Berita Lainnya

Index