Pembangunan RSP Otak dan Jantung di Riau Segera Terwujud, Ini Progres Terbarunya

Pembangunan RSP Otak dan Jantung di Riau Segera Terwujud, Ini Progres Terbarunya

PEKANBARU - Pembangunan Rumah Sakit Pusat (RSP) Otak dan Jantung di Provinsi Riau segera terwujud. Pasalnya, saat ini perusahaan konsultan sebagai pemenang tender mulai melakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dari rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut.

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau Sri Sadono Mulyanto saat dikonfirmasi progres RSP Otak dan Jantung di Pekanbaru, Riau, Rabu (3/7/2024).

"Rumah sakit otak dan jantung sudah ditetapkan pemenang lelang DED nya pada 20 Juni lalu. Saat ini mereka sedang bekerja untuk menyusun DED nya," kata dokter Ibeng sapaan akrab Sri Sadono.

Ibeng mengatakan, sesuai jadwal awal Oktober 2024 mendatang sudah masuk ke tahap lelang konstruksi rumah sakit. Sementara untuk pembangunannya ditargetkan sudah dimulai akhir 2024.

"Kalau untuk groundbreaking rumah sakit sendiri ditargetkan pada akhir November atau awal Desember 2024 sudah dimulai," sebutnya.

Ibeng menjelaskan, belum lama ini tim dari kementerian kesehatan dari Jakarta turun langsung ke Pekanbaru untuk melihat lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung tersebut.

Lokasinya ada di Jalan Naga Sakti Pekanbaru tidak jauh dari Stadion Utama Riau. Dari hasil pengecekan di lapangan tim memastikan lahan tersebut dalam kondisi aman dan kepemilikan lahannya tidak ada tumpang tindih.

"Tim dari Kemenkes juga sudah melakukan uji tanah dan kegiatan teknis lainya di lokasi lahan yang akan dibangun rumah sakit tersebut. Mereka kemarin minta bantuan OPD terkait untuk mensupport datanya," ujarnya.

Beberapa OPD yang dilibatkan dalam uji tanah dan kegiatan teknis diantaranya adalah Dinas LHK, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, dan BPKAD Riau. Ada juga dari PLN, PDAM dan dari RSUD Arifin Ahmad Riau.

Ibeng menyebut, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun gedung dan membeli peralatan kesehatan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp1,6 triliun. Pada tahap awal dianggarkan Rp 250 miliar untuk DED dan pembangunan awal.

Pembangunan rumah sakit tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) secara multiyears sampai tahun 2025 dan mulai dilaksanakan tahun ini.

"Kemudian tahun depan itu dianggarkan lagi untuk lanjutan pembangunan fisiknya, karena ini kan proyek multiyears, jadi tidak selesai tahun ini," ucapnya.

Jika semua tahapan berjalan sesuai rencana, pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung milik pemerintah pusat ini ditargetkan selesai pada Desember 2025.

Sebelumnya rencana pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak dan Jantung ini sempat terhenti akibat Pemprov Riau terlambat menyerahkan asetnya ke Kemenkes.

Seperti diketahui, rumah sakit otak dan jantung ini merupakan rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah pusat di bawah naungan Kemenkes. Rumah tipe A ini adalah rumah vertikal milik Kemenkes yang ditempatkan di Provinsi Riau.

Hal itu karena selama ini masyarakat Riau banyak yang berobat ke Jakarta dan keluar negeri, khususnya di Malaka. Terutama pasien yang mengalami sakit stroke dan jantung.

Keuntungan lainnya jika rumah sakit ini sudah dioperasikan, masyarakat Riau tidak perlu lagi jauh-jauh keluar negeri atau ke Jakarta untuk berobat. Cukup di Riau saja dan bisa menggunakan BPJS Kesehatan.**

Berita Lainnya

Index