Pekanbaru - Jumlah masyarakat digital savvy atau masyarakat yang terbiasa dengan teknologi, memilih opsi mengambil pinjaman meningkat 13%, atau sebanyak 35% dari mereka berencana berutang untuk mengantisipasi kebutuhan ekstra selama mudik Lebaran.
Hal itu terungkap dalam survei bertajuk "Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024" yang dilakukan pada 28 Februari-18 Maret 2024 oleh Jenius, salah satu produk perbankan dari Bank BTPN.
"Menurut hasil survei, sebanyak 35% dari mereka berencana mengambil pinjaman selama Ramadan 2024 untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk menyambut Lebaran (60%), modal usaha (46%), dan renovasi rumah (18%)," kata Digital Banking Partnership Head Bank BTPN Febru Rusli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (31/3/2204) seperti dikutip beritasatu dari Antara.
Survei ini melibatkan 233 responden berusia 17-40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek, seperti Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Aceh.
Febru menjelaskan, terdapat pergeseran alokasi tunjangan hari raya (THR) pada 2024 dibanding 2023. Tahun lalu, mayoritas digital savvy (41%) fokus menabung THR, sementara 40% menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan, dan 19% lainnya memilih menginvestasikan THR.
Sementara pada 2024, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadan naik 12% menjadi 52%, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29% dan 19%.
Febru menjelaskan perubahan cara mengelola THR pun sejalan dengan 58% masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadan tahun ini.
Adapun alokasi pengeluaran tersebut terbagi menjadi beberapa keperluan, seperti membeli baju baru (43%), mudik (30%), zakat dan sedekah (30%), membeli makanan sahur dan buka puasa (29%), serta acara buka puasa bersama (29%).
"Selain untuk keperluan Ramadan, masyarakat digital savvy juga menggunakan THR untuk melunasi cicilan atau utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan membeli gawai atau barang elektronik lainnya," katanya.