Pekanbaru - Ramadan 2024 semakin dekat, di bulan yang penuh dengan keistimewaan ini setiap umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa.
Dalam ibadah puasa terdapat syarat sah dan wajib puasa wajib dipenuhi oleh setiap umat Islam. Syarat dalam menjalankan puasa wajib dipahami bagi seorang muslim agar dapat menjalankan ibadah berpuasa dengan baik dan mendapat pahala dari Allah Swt. Berikut syarat sah puasa.
Syarat Sah Puasa
1. Beragama Islam
Kewajiban berpuasa bagi umat Islam tertulis di dalam firman Allah pada Surat Al-Baqarah Ayat 183:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
2. Balig
Arti balig adalah sudah cukup umur untuk menjalankan ibadah puasa. Tanda balig bagi laki-laki adalah keluarnya cairan sperma dari kemaluan baik dalam keadaan tidur ataupun terjaga. Sedangkan untuk perempuan adalah apabila sudah menstruasi.
3. Berakal sehat
Orang yang berakal memiliki kewajiban untuk berpuasa. Sedangkan, orang dalam gangguan jiwa atau orang gila yang tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa.
4. Mampu
Syarat puasa yang berikutnya adalah sehat atau mampu. Bagi seseorang yang memiliki penyakit tidak diwajibkan menjalankan ibadah puasa.
5. Tidak dalam perjalanan jauh
Syarat lainnya adalah tidak sedang dalam perjalanan. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185 telah disebutkan sebagai berikut:
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
6. Suci
Wanita muslim yang sedang dalam kondisi halangan atau haid tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa, tetapi wajib mengganti atau mengqadha puasanya di waktu lain. Seperti dalam hadis dalam sebuah riwayat, muadzah pernah bertanya kepada sayyidah Aisyah tentang puasa wanita haid, maka Aisyah berkata:
Artinya: “Kami dulu mengalami haid. Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha salat.” (HR. Muslim).
7. Berniat
Harus memiliki niat dengan tulus dalam menjalankan puasa sebelum fajar mulai, baik dalam hati maupun dengan ucapan.
Berikut doa niat puasa Ramadan:
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.”