Pekanbaru - Wanita kulit gelap kerap disebut lebih awet muda ketimbang perempuan kulit cerah. Benarkah demikian? Jawabannya, ya, menurut dokter. Menurut dokter kulit bersertifikat Alexis Stephens, hal itu berkat melanin, zat alami yang memberi warna pada kulit.
“Melanin adalah primadona sejati. Ini adalah antioksidan dan pelindung alami. Melanin menyerap dan menyebarkan energi dari sinar ultraviolet (UV) dan cahaya tampak untuk melindungi sel-sel epidermis dari kerusakan. Melanin juga bekerja sebagai antioksidan dengan menetralkan radikal bebas dan bekerja sebagai penghalang bagi kulit Anda," tuturnya dikutip dari Purewow, Sabtu, 24 Februari 2024.
Selain itu, Melanin mencegah penuaan dengan melindungi DNA sel kulit. “Kaya melanin pasti membuat kulit Anda terlihat lebih muda lebih lama. Melanin juga memperkuat kulit Anda dengan melindungi sel-sel yang memproduksi kolagen, dan semakin banyak kolagen yang Anda miliki, semakin kuat kulit Anda,” tambah dokter Stephens.
Lantas, apakah wanita kulit gelap perlu mengurangi rutinitas perawatan kulit mereka? Camille Howard-Verovi, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pendiri Girl+Hair, mengatakan. Sama seperti jenis kulit lainnya, perempuan kulit hitam juga wajib merawat kulit alias skincare-an dan ada beberapa aturan spesifik yang perlu diketahui.
1. Tambahkan Vitamin C ke Rutinitas Perawatan Kulit
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, warna kulit gelap lebih rentan terhadap hiperpigmentasi dan melasma pasca-peradangan. Ketika kulit meradang akibat jerawat, hal itu memicu pelepasan lebih banyak melanin sehingga menyebabkan flek hitam.
Dan paparan sinar matahari yang terlalu banyak dapat memperburuk masalah dengan membuat bintik-bintik tersebut menjadi lebih gelap. Untungnya, vitamin C merupakan antioksidan kuat yang dapat membantu mengatasi perubahan warna dan mengurangi peradangan.
“Vitamin C dapat mencegah produksi melanin berlebih di kulit Anda, yang bermanifestasi dalam beberapa cara berbeda tergantung pada pemicunya. Paling umum, ini muncul sebagai PIH atau hiperpigmentasi pasca inflamasi, yaitu bekas jerawat, melasma, yang biasanya bersifat hormonal, atau lentigo (alias bintik matahari) yang disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan,” ucap dokter kulit bersertifikat dan peneliti, Whitney Bowe.
2. Jangan Lewatkan Tabir Surya
Karena orang dengan warna kulit gelap menghasilkan lebih banyak melanin, mereka sudah mendapat perlindungan alami dari sinar matahari.
“Mereka yang memiliki warna kulit gelap seperti saya sebenarnya memiliki SPF bawaan sebesar 13, sedangkan seseorang dengan kulit lebih cerah memiliki SPF bawaan sebesar tiga, itulah sebabnya mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap kurang rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari,” jelas dokter Stephen.
Namun, meskipun melanin itu ajaib, Anda tetap perlu memakai tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari. "SPF 13 tidak cukup untuk melindungi Anda dari sinar UV yang berbahaya," tegasnya.
3. Hindari Scrub yang Keras
Tahukah Anda bahwa kulit gelap lebih rentan berjerawat karena ketebalannya? Menggosok kulit secara berlebihan dapat memperburuk jerawat dan kondisi kulit lainnya.
“Saya menyadari bahwa beberapa pasien saya berpikir bahwa eksfoliasi dapat menghilangkan jerawat, bintik hitam, dan ketidakrataan mereka. Kenyataannya, pengelupasan kulit secara fisik—pengelupasan sel kulit mati secara manual melalui formula dengan butiran atau bantalan abrasif—terlalu keras. Bahkan, bisa memperburuk kondisi kulit. Untuk lebih jelasnya, saya melihat kecenderungan ini pada semua pasien saya, tidak peduli warna kulit mereka, namun kerusakan lebih terlihat pada kulit yang kaya melanin,” ujar dokter kulit bersertifikat Rosemarie Ingleton.
Lantas, bagaimana cara eksfoliasi yang paling efektif? Ingleton menyarankan penggunaan formula kimia bebas butiran.
4. Melembapkan, Melembapkan, dan Melembapkan
Berdasarkan The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, ternyata kulit berwarna gelap lebih rentan kering dibandingkan kulit berwarna terang. Hal ini karena individu dengan kulit lebih gelap memiliki Stratum Corneum yang lebih tebal, yaitu lapisan terluar kulit. Meskipun hal ini memiliki manfaatnya (seperti lebih banyak perlindungan terhadap sinar matahari), hal ini juga membuat kulit yang kaya melanin lebih sulit mempertahankan kelembapannya.
Selain itu, kulit yang lebih gelap biasanya menghasilkan lebih sedikit sebum, minyak alami yang dimaksudkan untuk menjaga kulit tetap terlumasi. Untuk mengatasi kekeringan, gunakan pelembap yang mengandung bahan yang menghidrasi, seperti asam hialuronat dan ceramide.
5. Pilih Dokter Kulit yang Tepat
Dan, carilah dokter kulit yang memiliki pengetahuan tentang warna kulit dan memiliki banyak pengalaman menangani warna kulit yang lebih gelap—terutama jika Anda ingin menjalani prosedur invasif, seperti pelapisan ulang laser atau pengelupasan kimiawi.
“Orang dengan kulit gelap juga memiliki risiko lebih tinggi terkena hiperpigmentasi akibat pengelupasan kimiawi tingkat menengah dan dalam. Aturan praktis yang baik, selalu tanyakan kepada dokter Anda tentang foto sebelum dan sesudah pasien dengan warna kulit [yang mirip] dengan Anda], dan apa yang Anda inginkan," kata dokter Ingleton.