Gelombang Protes Gen Z Nepal Kini Sasar Hotel Mewah hingga Rumah Pejabat

Jumat, 12 September 2025 | 07:43:00 WIB

KATHMANDU (HALOBISNIS) - Gelombang protes besar di Nepal memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025), sehari setelah 19 pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan. Hingga kini, jumlah korban jiwa meningkat menjadi 34 orang dengan lebih dari 1.300 orang luka-luka.

Kerusuhan yang disebut sebagai protes generasi Z ini sebagian besar digerakkan oleh kaum muda berusia remaja hingga awal 20-an. Aksi tersebut menjadi pergolakan politik terbesar Nepal dalam beberapa tahun terakhir.

Amarah massa tak hanya menyasar parlemen, kantor perdana menteri, dan Mahkamah Agung yang dibakar, tetapi juga hotel-hotel mewah seperti Hilton, Hyatt Regency, dan Varnabas Museum Hotel.

Hyatt Regency, yang terletak di dekat situs suci Boudhanath Stupa, dirusak massa meski tidak ada korban luka dari tamu maupun staf. Pihak hotel memastikan penutupan sementara hingga situasi kondusif.

Sementara itu, Hotel Hilton yang baru dibuka tahun lalu juga menjadi sasaran. Gedung megah tersebut terbakar hebat hingga mengepulkan asap hitam ke langit Kathmandu. Seluruh tamu dan staf berhasil dievakuasi dengan selamat, menurut pernyataan resmi pihak Hilton.

Rumah politisi, termasuk kediaman Sharma Oli, turut diserang massa. Rajendra Bajgain, anggota parlemen dari Partai Kongres Nepal, mengaku hotel mewah miliknya, Varnabas Museum Hotel, juga dibakar. Ia kemudian menyatakan mundur dari parlemen dan menyatakan simpati pada gerakan generasi Z.

Gerakan ini semakin menguat melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram, dengan banyak unggahan yang menampilkan gaya hidup glamor anak-anak pejabat—dari pakaian desainer hingga liburan mewah. Hal ini memicu kemarahan publik, terutama di tengah kenyataan bahwa ribuan pemuda Nepal terpaksa merantau ke luar negeri setiap hari demi mencari penghidupan.

“Rakyat sudah muak,” kata Balaram KC, mantan hakim Mahkamah Agung Nepal. 

“Mereka yang seharusnya memimpin dengan jujur justru sibuk mengurus diri dan keluarga sendiri,” ungkapnya.

Protes generasi Z pun dipandang sebagai simbol frustrasi mendalam masyarakat Nepal terhadap korupsi, ketidakadilan, dan kesenjangan sosial yang semakin tajam di salah satu negara termiskin di dunia.

Terkini