PEKANBARU - Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga saat Idulfitri. Namun, perjalanan jauh dan melelahkan sering membawa risiko kesehatan, salah satunya adalah microsleep — kondisi berbahaya di mana seseorang tiba-tiba tertidur singkat tanpa sadar, bahkan saat mengemudi.
Microsleep biasanya berlangsung kurang dari 15 detik dan sangat membahayakan pengemudi, terutama di jalan tol dengan kecepatan tinggi. Fenomena ini umumnya terjadi akibat kurang tidur, kelelahan ekstrem, atau aktivitas monoton selama perjalanan.
Agar perjalanan mudik tetap aman, berikut tujuh cara menghindari microsleep saat mengemudi, berdasarkan panduan Healthline:
Tidur cukup sebelum perjalanan:
Pastikan tidur minimal 7–8 jam sebelum berangkat.
Ciptakan kualitas tidur yang baik:
Hindari gadget sebelum tidur dan ciptakan suasana kamar yang nyaman.
Istirahat secara berkala:
Berhentilah setiap 2–3 jam untuk istirahat selama 15–30 menit.
Lakukan peregangan:
Gunakan waktu istirahat untuk meregangkan tubuh agar tetap segar.
Hindari dehidrasi:
Minum cukup air putih untuk menjaga konsentrasi dan energi.
Bergantian mengemudi:
Jika memungkinkan, bergantian menyetir dengan penumpang lain.
Gunakan stimulasi eksternal:
Dengarkan musik cepat, podcast menarik, atau berbincang dengan penumpang agar tetap terjaga.
Microsleep bisa terjadi tanpa peringatan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, pemudik harus menjaga kondisi tubuh tetap prima, mengatur waktu istirahat, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan agar perjalanan Lebaran berlangsung aman dan nyaman.