PEKANBARU - Gunung Merapi yang berbatasan dengan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus meluncurkan awan panas.
Pada Sabtu (24/8/2024) kemarin Gunung Merapi mengalami guguran awan panas sebanyak 65 kali yang mengarah ke Kali Bebeng atau ke barat daya dengan jarak luncur 1.800 meter.
Sementara pada Ahad (25/8/2024) Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran awan panas sebanyak 27 kali dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter.
Gunung Merapi kini masuk pada level level tiga atau siaga. Potensi bahaya ini berupa guguran lava dan awan panas berada pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan guguran awan panas pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Pantauan BPPTKG menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Petugas BPPTKG Tri Mujianto mengimbau terhadap masyarakat Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Namun, guguran lava tersebut belum menimbulkan abu vulkanik di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.**