PEKANBARU - Dua pembalap Honda MotoGP buka suara mengapa motor andalan mereka tidak pernah berada di barisan depan balapan. Dua pembalap MotoGP yang menggunakan motor Honda dari dua tim berbeda, Luca Marini (Repsol Honda) dan Takaaki Nakagami (LCR Honda) membeberkan alasan mengapa motor balap mereka seperti tidak mampu bersaing dengan motor-motor balap lain seperti Ducati, Aprillia, dan KTM.
Dikutip Crash, Sabtu (3/8/2024), Luca Marini dan Takaaki Nagami menceritakan kesulitan terbesar yang ada di motor balap Honda sehingga tidak pernah optimal saat balapan. Kondisi ini sangat berbeda dibanding sebelumnya di mana motor balap buatan Honda selalu jadi yang paling digdaya.
Luca Marini mengatakan bahwa area di mana motor balap buatan Honda kalah adalah kemampuan berlari saat ada di tikungan tengah. Honda RCV213V seolah sulit menari di tikungan dengan cepat layaknya Ducati, Aprillia, dan KTM.
"Hal terbesar yang bisa kita bandingkan (antara Honda dan pabrikan lain) adalah saat menikung di dalam tikungan. Ducati bisa melakukannya dengan kecepatan tinggi. Begitu juga Aprillia. Kecepatan tikungan motor mereka luar biasa," jelas Luca Marini.
Kondisi itu justru sangat berbeda saat ia membawa Honda RCV213V. Ia benar-benar harus putar otak setiap kali memaksa motor balap Honda itu masuk ke tikungan.
Berbagai cara ia lakukan agar motor balap itu bisa sama cepatnya dengan Ducati, Aprillia, dan KTM.
"Ternyata, kami tidak mampu melakukan ini, jadi kami harus mengerem sedikit lebih awal, kami harus menahan rem depan lebih lama, dan memperlambat di tengah tikungan untuk membuat motor berbelok. Ini adalah masalah terbesar saat ini, tetapi ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami selesaikan dengan gaya berkendara," jelasnya.
Penilaian Luca Marini tentang kemampuan tikungan motor balap Honda didukung oleh Takaaki Nakagami dari LCR Honda. Ia bahkan mengatakan titik lemah motor yang kendarai ada di grip belakang.
Seperti Luca Marini, Takaaki Nagami selalu kebingungan setiap kali berupaya membawa motor ini melaju dengan cepat di tikungan.
"Sangat sulit untuk memahami motor ini karena susahnya untuk tetap berada di garis balap dan kami harus sangat memperlambat," keluhnya.
Ia mengatakansetiap kali melambat masuk ke tikungan, Honda RCV213C justru seperti lari dari racing line. Motor seolah terdorong ke menjauuh dari tikungan.
"Sangat mudah kehilangan garis balap, [karena] motor ini selalu mendorong Anda keluar, kemudian saya tidak bisa melepaskan rem untuk membuatnya berbelok, jadi semuanya kehilangan, kehilangan, kehilangan. "Benar-benar, dari sisi masuk, kami sangat kesulitan," keluhnya.
Kondisi itu membuat pembalap motor Honda tidak bisa berbuat banyak di ajang MotoGP musim 2024. Takaaki Nakagami saat ini berada di peringkat ke-20. Luca Mariini bahkan lebih buruk karena ada di peringkat ke-23.
Pembalap Honda lainnya juga tidak optimal. Joan Mir harus puas di posisi ke-18, Johan Zarco di posisi ke-19, dan Stefan Bradl nyaris di posisi buncit dengan perinngkat ke-24 dari 27 pembalap yang berkompetisi di MotoGp musim 2024.