KIEV - Serangan rudal terhadap Rumah Sakit Anak Okhmatdyt di Kiev, Ukraina, Senin (8/7/2024), menuai sorotan internasional. Sejumlah kalangan, terutama Ukraina, lantas menyalahkan Moskow.
Namun, pihak Rusia menolak mentah-mentah untuk disalahkan. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengatakan, tragedi di RS Anak Okhmatdyt itu justru disebabkan oleh kesalahan Ukraina karena mengerahkan sistem pertahanan udara di kawasan pemukiman. Padahal, hal itu melanggar hukum kemanusiaan internasional.
“Tragedi seperti itu dapat dihindari jika rezim Kiev... tidak menempatkan pertahanan udara dan persenjataan berat di lingkungan pemukiman. Namun, negara-negara Barat yang mendukung rezim tersebut memilih untuk mengabaikan fakta penting tersebut,” kata Nebenzia kepada Dewan Keamanan PBB, Selasa (9/7/2024).
Ukraina sebelumnya menuduh Rusia menyerang rumah sakit anak utama di Kiev itu dengan sebuah rudal pada Senin kemarin. Moskow juga dituding menghujani kota-kota lain di seluruh Ukraina dengan rudal, menewaskan sedikitnya 41 warga sipil.
Dinas Keamanan Ukraina mengatakan, rudal Kh-101 Kalibr Rusia menghantam rumah sakit dan bukti mengenai senjata itu ditemukan di lokasi kejadian. Salah satunya adalah pecahan bagian belakang rudal dengan nomor seri, dan bagian dari sistem panduannya.
Menanggapi tuduhan itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan klaim Ukraina tentang serangan Moskow yang disengaja terhadap sasaran sipil di Ukraina tidak sesuai dengan kenyataan. Menurut militer Rusia, rekaman dari Kiev justru menunjukkan bahwa kerusakan pada rumah sakit anak tersebut disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan dari sebuah sistem di kota itu.
Ribuan warga sipil Ukraina tewas selama berlangsungnya perang sejak Rusia melancarkan agresi militer ke Ukraina pada Februari 2022. Jumlah warga sipil yang dibunuh jauh lebih kecil di wilayah Rusia dan di wilayah Ukraina yang dikuasai dan diklaim Moskow sebagai milik Rusia.