PEKANBARU - Sebuah hotel di kota Kyoto, Jepang, diduga membatalkan reservasi turis Israel karena kejahatan perang di Gaza. Kebijakan tersebut menuai kritik dari pejabat setempat yang mengatakan hotel tersebut melanggar peraturan.
Menurut Kedubes Israel di Tokyo, turis asal negaranya itu menerima pesan WhatsApp dari seorang karyawan di Hotel Material di destinasi populer tersebut yang memberitahunya bahwa pemesanan yang dijadwalkan pada bulan Juni telah dibatalkan sebagai tanggapan terhadap konflik di Gaza.
“Kami mohon maaf untuk memberi tahu Anda bahwa, karena kejahatan perang yang dilakukan oleh anggota pasukan pertahanan Israel (IDF) dalam konflik yang terjadi di Gaza antara Israel dan Palestina, kami tidak dapat menerima orang-orang yang kami yakini mungkin memiliki hubungan dengan tentara Israel”.
Tidak jelas mengapa pegawai hotel tersebut percaya bahwa orang tersebut memiliki hubungan dengan tentara Israel.
Pelancong yang menerima pesan WhatsApp tersebut mengajukan keluhan awal ke kedutaan Israel di Tokyo. Ia kemudian dapat membuat reservasi baru di hotel lain di Kyoto dan melanjutkan perjalanannya sesuai rencana.
Kedubes Israel menuduh hotel tersebut melakukan kasus diskriminasi yang jelas.
Hotel tersebut, yang belum menanggapi beberapa permintaan komentar, juga mendapat teguran keras dari pemerintah kota Kyoto, yang menuduhnya melanggar Undang-Undang Bisnis Hotel Jepang.
Kedubes Israel mengatakan mereka akan menghargai permintaan maaf dari pihak hotel, dan tidak akan mengambil tindakan hukum apa pun.
Ido Bromberg, seorang penasihat politik di Kedubes Israel mengatakan bahwa orang yang diduga mengirim pesan WhatsApp adalah karyawan tingkat rendah di Hotel Material, bukan manajer umum, pemilik, atau direkturnya.