PEKANBARU - Terhitung sejak Januari hingga April 2024, tercatat 701 warga di Provinsi Riau terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Meski demikian, kasus DBD di Riau cendrung mengalami penurunan setiap bulannya. Hal itu terlihat berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Pemprov pada periode Januari hingga April 2024.
Dimana kasus tertinggi pada tahun 2024 ini ditemukan di Januari dengan total kasus 201 orang. Kemudian Februari turun menjadi 200 kasus. Lalu Maret kasus DBD di Riau sebanyak 175 orang.
"Kasus DBD di Riau sampai April kita lihat cenderung menurun dengan jumlah kasus sebanyak 125 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, Selasa (4/6/2024).
Sri Sadono mengatakan, walaupun kasus DBD menurun, namun pada April ini terdapat satu kasus meninggal dunia akibat DBD.
"Kasus meninggal dunia akibat DBD ditemukan di Dumai pada April 2024 ini. Sementara pada periode Januari hingga Maret nihil kasus meninggal dunia akibat DBD," sebut dr Ibeng sapaan akrab Sri Sadono ini.
Dengan ditemukan kasus meninggal dunia akibat DBD tersebut, Ibeng mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan selalu menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih.
Kemudian agar kasus DBD tidak terus bertambah, pihaknya mengimbau agar setiap rumah harus ada juru pemantau jentik (Jumantik) yakni anggota keluarga di masing-masing rumah.
"Kuncinya 3 M itu yang harus digiatkan. Mulai dari kamar mandi tempat bersarang. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk," tutupnya.