Pekanbaru - Banyaknya masyarakat rantau di kota besar menjadikan hari libur Idulfitri sebagai waktu yang tepat untuk kembali ke kampung halaman. Melepas rasa rindu dan menjalin silaturahmi dengan keluarga.
Jelang arus mudik Lebaran 2024, ketahui terlebih dahulu doa-doa yang harus dipanjatkan agar terhindar dari mara bahaya selama perjalanan.
Dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 41 ada doa yang dipanjatkan Nabi Nuh As, doa ini bisa diamalkan untuk perjalanan mudik melalui laut.
Artinya: "Dengan nama Allah yang pada waktu berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Nabi Muhammad Saw saat melakukan safar (perjalanan jauh) juga meminta perlindungan ke Allah dengan berdoa. Sebagaimana diriwayatkan dari shahih muslim, Abdullah bin Umar ra berkata, sesungguhnya Rasulullah Saw duduk di atas untanya saat melakukan safar, kemudian beliau membaca takbir 3 kali lalu berdoa:
Artinya: "Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga." (HR Muslim II/998)
Doa-doa di atas bisa dilafalkan ketika hendak melakukan mudik. Selain itu, lakukanlah salat sunah dua rakaat, dan baca doa keluar rumah.
Artinya: "Tiada seseorang meninggalkan hal yang lebih baik kepada keluarganya daripada melakukan shalat dua rakaat ketika hendak bepergian." (HR Thabrani, dari Muth'im bin Al-Miqdam)
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya upaya atau pun kekuatan selain dengan Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menjadi sesat atau disesatkan, atau tergelincir atau digelincirkan, atau menjadi bodoh atau dibodohi."