Jelang Long Weekend, IHSG dan Rupiah Kompak Melaju di Zona Hijau

Jelang Long Weekend, IHSG dan Rupiah Kompak Melaju di Zona Hijau

Pekanbaru - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (7/2/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

 

Melansir data RTI pada pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 7.275,07 atau naik 27,6 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.247,4. Sebanyak 188 saham melaju di zona hijau dan 193 saham di zona merah. Sedangkan 217 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG berpeluang menguat terbatas hari ini. Sentimen yang mempengaruhi IHSG di antaranya kebijakan Bank Sentral Australia yang mempertahankan tingkat suku bunga pada level tertingginya dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.

Dari domestik, pemerintah memastikan bahwam subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun ini tidak akan membengkak meskipun fluktuasi harga minyak mentah terus bergejolak akibat ketidakpastian geopolik dan perekonomian.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.175 – 7.270," kata Maximilianus.

Sementara itu, Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,34 persen (216,56 poin) ke posisi 16.353,43, Shanghai Komposit 0,85 persen (23,5 poin) ke posisi 2.813,07, dan Strait Times bertambah 1,29 persen (40,2 poin) ke posisi 3.165,91. Sementara itu, Nikkei melemah 0,14 persen (51,8 poin) ke level 36.108,89. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 9.12 WIB rupiah berada pada level Rp 15.714 per dollar AS atau naik 16 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.730 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh pernyataan Petinggi Bank Sentral AS yang mempertegas soal peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini.

Tanpa adanya data ekonomi AS yang baru, ini bisa dijadikan penggerak dollar AS. Ini sentimen negatif untuk dollar AS. Rupiah berpeluang menguat hari terhadap dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

"Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bagus bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah. Rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 15.680 per dollar AS, dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.750 per dollar AS,” tambah Ariston.

Berita Lainnya

Index