PEKANBARU (HALOBISNIS) - Asap mulai terasa di Kota Pekanbaru sejak, Selasa (22/7/2025). Bau asap mulai dirasakan warga di sejumlah titik, bahkan keluhan mulai bermunculan terkait gangguan pada saluran pernapasan.
“Bau asap ini tak enak di tenggorokan,” keluh Mega, warga Pekanbaru, yang merasa terganggu saat beraktivitas di luar rumah.
Forecaster on duty BMKG Pekanbaru Yudhistira menjelaskan, asap yang dirasakan warga bukan berasal dari kiriman luar daerah, melainkan dari kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Pekanbaru sendiri.
Di Pekanbaru ada terdeteksi kebakaran. Kalau dari arah angin, asap berasal dari kebakaran di Pekanbaru bukan dari kiriman daerah lain. Karena kebakaran banyaknya di Riau bagian utara, arah angin dari tenggara dominannya," paparnya.
Sementara itu, kualitas udara di Pekanbaru menurut pemantauan IQAir pada pagi ini tercatat berada pada kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Polutan utama yang mendominasi adalah particulate matter (PM2.5), partikel halus yang bisa masuk ke saluran pernapasan dan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
Di sisi lain, BMKG juga mencatat sebaran titik panas di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Titik panas terbanyak ditemukan di Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu yang masing-masing mencatat 14 titik. Wilayah lain seperti Siak, Kampar, Dumai, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, dan Pekanbaru turut menyumbang jumlah titik panas yang signifikan.
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta mengurangi aktivitas di luar ruangan.
