Pekanbaru - Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dituding oleh kubu Paslon Nomor Urut 2, kurang etis dalam debat capres perdana pada Selasa (12/12/2023) lalu. Pasalnya Anies melontarkan masalah etik ihwal keluarnya keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) kepada Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
Terkait itu, Jurubicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Indra Charismiadji menanggapi komentar miring kubu Prabowo terhadap jagoannya itu.
“Menurut saya mungkin klaim dari kubu 02, ada perasaan yang tertahan selama belasan tahun. Saya menilai yang mereka tuju bukan hanya Anies Baswedan. Anies Baswedan menjadi puncaknya, karena bagaikan bisul yang sudah sekian lama enggak pecah-pecah,” ujar Indra dalam keterangannya, Selasa (19/12).
Jika bicara etik dan mengungkit balas budi, Indra menuturkan Anies bukan gubernur DKI Jakarta pertama yang diusung oleh Prabowo dan Gerindra yang memenangkan kontestasi. Sebelumnya, ada Joko Widodo (Jokowi) pada 2012, yang bahkan baru dua tahun bertugas di Jakarta menjadi lawannya Prabowo pada kontestasi 2014.
Berkaca hal tersebut, Indra mengatakan masalah etik juga seharusnya ditujukkan pada Jokowi, bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang juga melakukan perjanjian Batu Tulis dengan Prabowo.
“Berarti kritik masalah etik ini juga ditujukan ke Jokowi, dan dalam waktu yang sama kritikan ini juga ditujukan ke Megawati karena menurut pihak Gerindra antara Prabowo dan Megawati ada perjanjian Batu Tulis yang mengatakan pada 2014, PDIP akan mengusung Prabowo Subianto tetapi faktanya mereka mengusung calonnya sendiri, Joko Widodo. Berarti ini yang disasar selain Jokowi juga Megawati,” jelas Indra.
“Tetapi menariknya mereka menyasar cawapresnya sendiri, Gibran yang menjadi Walikota Solo yang diusung oleh PDIP dan juga telah terlibat kampanye untuk capres Ganjar. Namun kenyataan sekarang menjadi cawapres Prabowo, Itu berarti enggak etis juga,” lanjut Indra.
Untuk itu, Indra mempertanyakan reaksi kubu 02 yang terus menyerang Anies Baswedan seolah-olah tidak etis, sementara pada praktiknya dilakukan oleh cawapresnya sendiri.
Selain itu, Indra menilai kubu paslon nomor urut 02 tidak paham substansi apa yang disampaikan oleh Anies Baswedan dalam debat capres pertama.
Indra menjelaskan hal yang dipertanyakan Anies dalam debat pertama soal MKMK bukan menunjukkan jagoannya sebagai sosok yang suci dan selalu menjunjung etika.
“Jadi itu jelas, faktanya ada pelanggaran etik (dalam penentuan batas usia cawapres). Jadi bukan mengatakan seorang Anies Baswedan itu paling suci enggak, tetapi fakta ini ada masalah bersama di level MKMK ada pelanggaran etik berat,” tegasnya.