Pekanbaru - Anggota DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, menyampaikan keprihatinan terkait keberadaan sejumlah warga negara asing yang diduga sebagai pengungsi Rohingya di jalanan Kota Pekanbaru. Kehadiran mereka tanpa identitas dan tempat tinggal dapat memunculkan persoalan sosial serius, bahkan mengakibatkan gesekan di masyarakat.
Ade mengungkapkan bahwa kedatangan mendadak para pengungsi ini menimbulkan kekhawatiran atas dampak sosial yang sulit diatasi oleh pemerintah daerah. "Mereka tidak memiliki tempat tinggal, tidak memiliki pekerjaan, dan bagaimana dengan anak-anak mereka? Ini merupakan persoalan sosial yang harus segera ditangani oleh pemerintah daerah," ujar Ade pada Jumat (15/12/2023).
Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Kota Pekanbaru ini menyoroti ketidakmampuan para pengungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal dan pekerjaan. Hal ini dianggap sebagai potensi sumber ketidakstabilan sosial yang memerlukan perhatian serius.
"Apa yang dilakukan oleh pengungsi Rohingya ini akan menjadi beban sosial jika tidak segera diatasi. Kondisi mereka yang terlantar dan tidak memiliki sumber penghidupan akan berdampak buruk pada stabilitas sosial masyarakat setempat," tambahnya.
Ade juga menekankan pentingnya peran Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam mengelola situasi ini. Ia mengingatkan agar IOM tidak mengabaikan tanggung jawabnya dalam mengawasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
"Ini juga menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya urusan pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan kerjasama dengan pihak terkait, termasuk lembaga internasional seperti IOM," kata Ade.
Dalam menghadapi tantangan ini, Ade berharap adanya kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga internasional, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan dalam menanggulangi dampak sosial yang muncul akibat kedatangan mendadak para pengungsi Rohingya di Kota Pekanbaru.