PEKANBARU - Kawasan Wisata Pulau Cinta di Dusun Teluk Jering, Desa Teluk Kenidai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, kini terendam banjir. Debit air yang terus bertambah akibat pembukaan tambahan pintu air dari PLTA Koto Panjang menyebabkan area wisata ini tenggelam. Sebelumnya, tempat wisata ini dikenal dengan hamparan rerumputan hijau, pondok, dan tenda, namun kini hanya tersisa atap pondok pedagang yang tenggelam di permukaan air.
Kondisi ini mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat sekitar yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada aktivitas di Wisata Pulau Cinta. Ketua RT 01, Dusun 3 Teluk Jering, Aril Mahendra, mengatakan bahwa sekitar 90 persen pendapatan ekonomi warga berasal dari sektor pariwisata di Pulau Cinta. Namun, dengan kondisi tersebut, aktivitas ekonomi terhenti dan para pedagang yang biasa berjualan di kawasan wisata kini tidak dapat beroperasi.
"Memang ada sebagian dari sawit, tapi yang tidak ada sawit dari Pulau Cinta ini lah. Kan rata-rata setiap hari warga kita yang jualan di sana," ujar Aril.
Warga yang sebelumnya aktif berjualan di Pulau Cinta kini terpaksa tinggal di rumah tanpa bisa mencari nafkah. Seiring dengan kenaikan debit air yang disebabkan oleh penambahan bukaan pintu air di PLTA Koto Panjang, mereka berharap adanya bantuan dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya.
"Kami berharap ada bantuan baik dari pemerintah maupun pihak mana saja, karena mereka memang bergantung dengan Pulau Cinta," lanjut Aril.
Meskipun rumah warga belum terendam sepenuhnya, Aril mengungkapkan bahwa ketinggian air sudah semakin mendekati halaman rumah. Warga sangat khawatir jika ketinggian air terus meningkat, yang dapat merendam rumah dan memutus akses jalan ke kawasan tersebut.
Diharapkan, adanya bantuan yang dapat membantu masyarakat yang terdampak, baik untuk keperluan ekonomi maupun antisipasi jika situasi semakin memburuk.