PEKANBARU - Komite Fasilitasi (FAL) Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menggelar rapat perdana tahun 2025 dengan tema "Antisipasi Masuknya Virus HMPV (Human Metapneumovirus) melalui Bandara." Rapat tersebut dipimpin oleh General Manager Bandara SSK II, Radityo Ari Purwoko, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite FAL.
Radityo menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk mencegah penyebaran virus HMPV, yang bisa berdampak serius, terutama pada sektor transportasi dan pariwisata di Riau. "Kerja sama dengan pihak terkait, seperti Balai Kekarantinaan Kesehatan, Imigrasi, Bea Cukai, dan maskapai penerbangan, sangat penting untuk menciptakan strategi pencegahan yang efektif," ujarnya.
Sebagai narasumber utama, Kepala Balai Kekarantinaan Kelas I Pekanbaru, dr. Aryanti, MM, MKM, menjelaskan bahwa virus HMPV memiliki gejala serupa flu biasa, namun pada kasus yang lebih berat, dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). “Masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan panduan, termasuk Surat Edaran Nomor PM.03.01/C/28/2024 untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelas dr. Aryanti.
Dr. Aryanti juga mengimbau agar penggunaan Satu Sehat Health Pass (SSHP) terus ditingkatkan untuk mempermudah pelacakan riwayat perjalanan internasional yang berpotensi membawa virus.
Melalui sambungan virtual, Udik Novianto, Inspektur Keamanan Subdit Standarisasi dan Kerjasama, menambahkan bahwa Bandara SSK II sebagai bandara internasional harus mengambil langkah preventif. Ia menyebutkan tiga poin penting sesuai arahan Kementerian Perhubungan, yaitu pengawasan terhadap pesawat, penumpang, dan barang dari negara dengan kasus HMPV, langkah pencegahan untuk pesawat luar negeri yang diduga membawa kasus HMPV, serta koordinasi intensif dengan Balai Kekarantinaan setempat.
Rapat ini menghasilkan sejumlah strategi preventif dan komitmen untuk memperkuat koordinasi antarinstansi. Di akhir rapat, Radityo berharap sinergi yang terjalin dapat menciptakan lingkungan bandara yang aman dan mencegah penyebaran virus HMPV.