PEKANBARU - Banjir masih menggenangi empat kabupaten di Provinsi Riau, termasuk yang terbaru di Kabupaten Pelalawan. Sebelumnya, Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), Siak, dan Pekanbaru sudah terdampak, namun kini Pekanbaru sudah mulai surut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, M Edy Afrizal, mengonfirmasi bahwa banjir di Kabupaten Pelalawan kini menjadi perhatian setelah meluapnya Sungai Nilo akibat curah hujan tinggi.
Banjir juga masih berlangsung di Kampar, Kuansing, dan Siak. M Edy menjelaskan bahwa banjir di daerah-daerah tersebut fluktuatif, tergantung pada kiriman air dari Provinsi Sumatera Barat. Sebagai contoh, di Kuansing, jika tidak ada hujan di hulu Sungai Kuantan, air mulai surut, tetapi kiriman air dari Sumbar bisa menyebabkan kenaikan air.
Banjir di Pelalawan terparah di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, yang mempengaruhi sekitar 29 keluarga (116 jiwa), dengan dua keluarga mengungsi karena ketinggian air mencapai satu meter. Sementara itu, banjir di Kampar menggenangi Kecamatan Kampar Kiri Hulu, melibatkan ratusan rumah yang terdampak akibat meluapnya Sungai Subayang.
Di Kuansing, banjir terjadi di dua kecamatan, Logas Tanah Darat dan Singingi Hilir, yang menggenangi empat desa. Di Kecamatan Logas Tanah Darat, sedikitnya 33 keluarga dan 132 jiwa terdampak akibat meluapnya Sungai Tangean, sementara di Kecamatan Singingi Hilir, sekitar 63 keluarga dan 252 jiwa terpengaruh banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Kuantan.
Banjir yang melanda kawasan ini menunjukkan dampak dari curah hujan tinggi dan kondisi geografi yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi.