Sepanjang 2024, Riau Catat 1.653 Hektare Karhutla, Polda Tetapkan 23 Tersangka

Sepanjang 2024, Riau Catat 1.653 Hektare Karhutla, Polda Tetapkan 23 Tersangka

PEKANBARU - Sepanjang tahun 2024, Provinsi Riau menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 1.653 hektare. Meskipun angka ini cukup signifikan, upaya tanggap darurat yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Riau, TNI, Manggala Agni, dan masyarakat berhasil mencegah meluasnya dampak kebakaran.

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menegaskan komitmen pihaknya dalam penanganan karhutla, baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum. “Kami telah menetapkan 23 tersangka dari 20 perkara karhutla sepanjang tahun ini,” ungkapnya, Selasa (31/12/2024).

Sebagai langkah antisipatif, Polda Riau bersama instansi terkait telah membangun infrastruktur seperti 1.179 embung dan 1.357 sekat kanal di kawasan rawan kebakaran. Selain itu, sebanyak 85.440 spanduk larangan membakar lahan telah dipasang di berbagai lokasi sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

“Kami rutin melakukan patroli, penyuluhan, dan dialog interaktif dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya karhutla,” tambah Kapolda.

Sinergi antarinstansi menjadi faktor kunci dalam penanganan karhutla di Riau. TNI aktif melakukan pemantauan titik api melalui patroli udara dan darat, sementara Manggala Agni bertugas langsung dalam proses pemadaman api. Peran masyarakat sebagai pelapor awal juga dinilai sangat penting dalam deteksi dini kebakaran.

Kapolda mengingatkan bahwa pembakaran lahan tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan dan ekonomi masyarakat. Ia berharap masyarakat dapat lebih sadar dan tidak lagi menggunakan metode pembakaran dalam membuka lahan.

“Karhutla tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan sosial dan ekonomi kita semua,” tegasnya.

Berita Lainnya

Index