Rusli Zainal Tolak Maju sebagai Ketua Golkar Riau, Dorong Regenerasi di Musda 2025

Rusli Zainal Tolak Maju sebagai Ketua Golkar Riau, Dorong Regenerasi di Musda 2025

PEKANBARU - Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau pada Januari 2025, nama mantan Gubernur Riau dua periode, Rusli Zainal (RZ), disebut-sebut sebagai kandidat kuat Ketua Golkar Riau. Sosoknya dianggap mampu mempersatukan partai berlambang beringin tersebut, yang mengalami keterpurukan usai Pilkada dan Pileg 2024. Namun, RZ menegaskan dirinya tidak berminat mencalonkan diri.

Dalam wawancaranya dengan CAKAPLAH.com pada Ahad (22/12/2024), mantan Ketua Golkar Riau itu menyatakan ingin memberi ruang bagi tokoh muda untuk memimpin partai. "Kita beri kesempatan kepada yang muda dan potensial, serta berkarakter kenegarawanan," ujar RZ.

Sementara itu, sejumlah nama calon ketua mulai bermunculan. Salah satu yang mencuat adalah SF Hariyanto, Wakil Gubernur Riau terpilih, yang mendapat dukungan dari beberapa DPD II Golkar. Nama-nama lain yang disebut dalam bursa kandidat termasuk HM Harris (mantan Bupati Pelalawan), Suparman (mantan Ketua DPRD dan Bupati Rohul), Karmila, Yulisman, serta tokoh senior Rusli Zainal.

Pengamat Politik Universitas Islam Riau (UIR), Dr. Panca Setya Prihatin, menilai bahwa evaluasi menyeluruh terhadap kinerja DPD Golkar Riau sangat mendesak dilakukan. Menurutnya, meski Golkar sempat berjaya di Riau hingga Pemilu 2019, gejala penurunan dukungan mulai terlihat sebelum akhirnya dikalahkan oleh PDIP pada Pemilu 2024.

“Evaluasi adalah langkah realistis demi masa depan partai. Golkar masih memiliki banyak tokoh berpengalaman yang mampu memimpin, seperti Suparman, H Harris, dan tentu saja Rusli Zainal,” ulas Panca. Ia menambahkan bahwa jika para tokoh Golkar dapat bersatu dan duduk bersama, ada kemungkinan besar partai kembali solid.

Panca menegaskan, kepemimpinan Rusli Zainal di masa lalu membawa kejayaan Golkar Riau. Jika RZ bersedia kembali memimpin, hal ini dapat membangkitkan semangat lama dan menyatukan kembali berbagai elemen partai yang terpecah.

“Yang jelas, Golkar saat ini sangat membutuhkan sosok pemersatu yang mampu membawa partai kembali ke puncak kejayaan,” pungkasnya.

Berita Lainnya

Index