Hutama Karya Tingkatkan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Proyek Rengat Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru Capai 35% Progres

Hutama Karya Tingkatkan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Proyek Rengat Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru Capai 35% Progres

PEKANBARU - PT Hutama Karya (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Dalam satu dekade penugasan, perusahaan BUMN ini telah mengoperasikan 879 km jalan tol yang menghubungkan berbagai wilayah strategis di Pulau Sumatera.

Salah satu proyek ambisius yang sedang digarap adalah Ruas Rengat Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru), dengan panjang 30,57 km. Proyek ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat konektivitas di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Progres Pembangunan
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa pembangunan proyek Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru) telah menunjukkan progres konstruksi yang cukup signifikan. Hingga November 2024, progres konstruksi proyek ini telah mencapai 35,34 persen.

Adjib menjelaskan bahwa proyek ini akan memiliki lebar jalur 3,6 meter dan konfigurasi dua lajur pada tahap awal. Fasilitas yang akan tersedia termasuk satu pasang Tempat Istirahat Pelayanan (Rest Area) Tipe A di STA 190+450, 3 Gerbang Tol, 3 Interchange (IC), dan 1 Junction.

Fungsi dan Manfaat Jalan Tol
Setelah selesai, jalan tol ini direncanakan akan menghubungkan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dengan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas antar daerah di Provinsi Riau, serta meningkatkan mobilitas logistik yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Kecepatan maksimum yang direncanakan adalah 100 km per jam.

Tantangan Proyek
Dalam pengerjaannya, proyek ini menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah kondisi lahan gambut yang harus ditangani dengan hati-hati. Adjib menyebutkan bahwa untuk menangani tanah gambut, digunakan teknologi seperti Preloading, Prefabricated Vertical Drain (PVD), dan replacement untuk memperbaiki kondisi tanah dasar. Proyek ini akan memastikan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas selama proses konstruksi, serta menggunakan solusi teknis yang tepat untuk mengatasi masalah teknis yang muncul.

Dengan proyek ini, Hutama Karya berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan infrastruktur yang mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau.

Berita Lainnya

Index