Petani Riau Senang, Nilai Tukar Hasil Pertanian Meningkat Pesat

Petani Riau Senang, Nilai Tukar Hasil Pertanian Meningkat Pesat

PEKANBARU - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau pada November 2024 tercatat sebesar 190,79, mengalami kenaikan signifikan sebesar 4,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 182,53.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).  

“Kenaikan NTP ini didorong oleh naiknya Indeks Harga yang Diterima (It) petani sebesar 4,83 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar (Ib) petani hanya meningkat 0,30 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli petani di Riau,” ujar Asep Riyadi, Senin (2/12/2024).  

Secara regional, delapan dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatera mencatat kenaikan NTP pada November 2024.

Bengkulu menjadi provinsi dengan kenaikan tertinggi sebesar 4,79 persen, disusul oleh Riau dengan kenaikan 4,52 persen, dan Jambi sebesar 3,78 persen.Namun, dua provinsi mengalami penurunan NTP, yaitu Lampung (-1,43 persen) dan Kepulauan Riau (-0,04 persen).  

Di samping itu, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Riau sebesar 0,23 persen.

Faktor utama kenaikan ini adalah meningkatnya harga pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,38 persen, serta kelompok lainnya seperti Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,16 persen), Perlengkapan Rumah Tangga (0,10 persen), Pakaian dan Alas Kaki (0,09 persen), Informasi dan Komunikasi (0,09 persen), serta Transportasi (0,04 persen).  

Asep juga menambahkan bahwa Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Riau turut meningkat sebesar 4,34 persen, dari 176,78 pada Oktober 2024 menjadi 184,46 pada November 2024.

“Kenaikan NTUP ini utamanya disebabkan oleh naiknya Indeks Harga yang Diterima (It) sebesar 4,83 persen, sementara Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) hanya naik 0,47 persen,” jelasnya.  

Peningkatan ini, menurut Asep, menjadi indikator positif bagi kesejahteraan petani di Riau, meskipun tantangan pada sektor konsumsi tetap perlu diperhatikan.

"Kami berharap tren positif ini terus berlanjut guna mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian," tutupnya.  

Berita Lainnya

Index