Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Provinsi Riau, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Ketahanan Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) setiap pekan untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Natal dan liburan akhir tahun ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota PekanbaruZulhelmi Arifin di Pekanbaru, Kamis, mengatakan pihaknya sudah menggelar 12 kali GPM sejak akhir September 2023 yang dilakukan pada 24 lokasi di Ibu Kota Provinsi Riau ini.
"Dengan GPM ini kita harapkan harga kebutuhan pokok stabil, kalau bisa turun jelang akhir tahun ini," katanya.
Dikatakannya, ratusan ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) dari Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah disalurkan kepada masyarakat lewat program GPM. Ada juga gula pasir dan minyak goreng juga disebar dengan harga terjangkau masyarakat.
Komoditas lainnya yang jadi perhatian yakni cabai merah yang saat ini harganya Rp70ribu sampai Rp85 ribu per kilogram. Meskipun harganya sudah mulai turun tapi masih terbilang mahal karena dipengaruhi kondisi produksi di daerah penghasil.
"Harga bisa naik saat gagal panen, El Nino dan angkutan barang jadi faktor kendala. Ketika masuk ke Pekanbaru, maka terjadi kenaikan harga. Inilah penyebab terjadinya gejolak harga, tambah lagi pasar induk belum beroperasi," tuturnya.
Sementara itu, DKP Pekanbaru menggelar GPM pekan ini di halaman Masjid Al Kautsar, Perumahan Rajawali Sakti, Kelurahan Tobek Gadang, Kecamatan Bina Widya, Kamis. Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco mengatakan sejumlah produk pangan yang dijual di GPM di antaranya cabai merah dan bawang merah dengan harga petani.
Selain itu, masyarakat juga bisa membeli beras SPHP seharga Rp53 ribu per 5 kg, Minyak Kita kemasan 1 liter seharga Rp13 ribu, telur ayam Rp23 ribu per setengah papan, dan gula pasir Bulog seharga Rp14 ribu per kg.
Eci, salah satu warga Pekanbaru mengaku terbantu dengan adanya Gerakan Pangan Murah tersebut karena pengeluaran sehari-harinya bisa dipangkas.(ANTARA)