Tiga Tokoh Pejuang Asal Riau Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Tiga Tokoh Pejuang Asal Riau Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau tahun ini kembali mengusulkan tiga tokoh pejuang asal Riau untuk diangkat menjadi pahlawan nasional. Ketiga tokoh tersebut berasal dari Kabupaten Kampar, Siak, dan Kota Pekanbaru. Usulan ini sedang diproses di pemerintah pusat, dan diharapkan mendapat dukungan dari masyarakat Riau.
Sekretaris Dinas Sosial Riau, Supriyadi, menyampaikan bahwa tiga tokoh pejuang yang diusulkan adalah Mahmud Marzuki dari Kabupaten Kampar, Tengku Buwang Asmara yang bergelar Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah dari Kabupaten Siak, dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (Marhum Pekan) asal Kota Pekanbaru. Ketiga tokoh tersebut telah diusulkan untuk mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional.

Supriyadi menjelaskan bahwa usulan ini saat ini masih dalam tahap proses di pemerintah pusat. Karena banyaknya usulan dari berbagai daerah di Indonesia, proses ini masih bersaing dengan usulan dari daerah lain. Oleh karena itu, pihaknya meminta doa dan dukungan dari masyarakat Riau agar usulan tersebut dapat disetujui dan ketiga tokoh pejuang ini mendapatkan pengakuan yang layak atas jasa-jasanya.
Hingga saat ini, Riau memiliki dua pahlawan nasional yang telah diakui, yaitu Sultan Syarif Kasim II yang ditetapkan pada tahun 1998 dan Tuanku Tambusai yang ditetapkan pada tahun 1995. Sebelumnya, ada tiga pahlawan nasional asal Riau sebelum Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terbentuk. Raja Haji Fisabilillah, yang diakui sebagai pahlawan pada tahun 1997, kini menjadi pahlawan nasional untuk Provinsi Kepulauan Riau setelah pemisahan wilayah. 

Supriyadi mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat Riau agar usulan tersebut dapat disetujui oleh pemerintah pusat. Diharapkan dengan pengakuan sebagai pahlawan nasional, jasa dan perjuangan ketiga tokoh pejuang ini akan terus dikenang dan dihargai oleh generasi penerus, serta memberikan inspirasi dalam semangat perjuangan dan nasionalisme.

Berita Lainnya

Index