PEKANBARU - Lima helikopter water bombing yang diperbantukan untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah ditarik.Sebelumnya, terdapat 11 helikopter water bombing yang standby di Riau. Selain itu, terdapat satu helikopter patroli dan satu pesawat patroli.
"Iya beberapa helikopter water bombing sudah ditarik, karena sudah habis kontrak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Ghafur, Selasa (22/10/2024).
Jim mengatakan, helikopter yang ditarik selain habis kontrak, juga mengingat pertimbangan Karhutla bisa dikendalikan, namun tetap ada helikopter yang siaga.
"Helikopter yang standby sekarang ada tujuh unit, terdiri dari enam helikopter water bombing dan satu helikopter patroli. Selain itu ada satu pesawat patroli," tetangnya.
"Ini karena cuaca tidak bisa diprediksi, kadang panas dan hujan. Sebab sebagai wilayah dilanda banjir, dan sebagian wilayah terdapat kebakaran, makanya helikopter tetap siaga," katanya.**