PEKANBARU - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto memint para kader pos pelayanan terpadu (Posyandu) mempersiapkan diri untuk mensukseskan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak percepatan penurunan stunting Kota Pekanbaru oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dalam waktu dekat Kemenkes RI akan melakukan kegiatan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) ke seluruh Posyandu yang ada di kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Hal itu disampaikan Sekda Riau saat membuka evaluasi pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak percepatan penurunan stunting Kota Pekanbaru, Rabu (18/9/2024) di Puskesmas Rumbai Pekanbaru.
"Saya minta para kader Posyandu untuk mempersiapkan diri dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyambut tim evaluasi stunting dari pusat," pinta SF Hariyanto.
Untuk itu, seluruh kader-kader Posyandu yang ada di Provinsi Riau harus memiliki kualifikasi keterampilan dasar layanan kader kesehatan bagi masyarakat. Seperti melakukan pencatatan, pelaporan, penimbangan, pengukuran, dan melakukan penyuluhan mengenai berbagai macam program kesehatan kepada ibu hamil dan ibu balita.
"Kita perlu memastikan seluruh kader Posyandu memiliki kemampuan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi dan akses ke layanan kesehatan," pesannya.
Kemudian, SF Hariyanto juga mengimbau agar dalam pelaksanaan pengukuran dan penimbangan serentak tersebut wajib diiringi dengan pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan. Hal ini guna memastikan intervensi tersebut menghasilkan perubahan yang signifikan.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi Riau mengalami penurunan, dari yang awalnya 17 persen menjadi 13,6 persen.
Meski begitu, SF Hariyanto berpesan agar pemerintah daerah tak cepat berpuas diri. Sebab ia masih mendapati beberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau yang memiliki angka prevalensi stunting diatas target nasional yaitu 14 persen.
"Kita akan fokus pada pencapaian dan peningkatan mutu intervensi spesifik dan sensitif. Pastikan agar semua ibu hamil dan balita menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk menghindari risiko stunting. Karena target kita tahun ini angka stunting minimal 1 digit atau 10 persen. Karena itu, kita harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan di Posyandu. Sebab ini arahan dari Pak Mendagri," paparnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh kader Posyandu se-Kota Pekanbaru. Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Riau, Sri Sadono Mulyanto, Kadis P3AP2KB Riau Fariza, Sekretaris Diskes Riau Muhammad Wahyudi, Kepala Disdalduk KB Pekanbaru, Plt Kadiskes Pekanbaru dan lainnya.**