PEKANBARU - Agung Nugroho dan Markarius Anwar resmi mencalonkan diri pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Pekanbaru 2024. Bagaimana profil dan sepak terjang keduanya?
Pasangan bakal calon ini mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru pada, Kamis (29/8/2024).
Agung Nugroho mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota dan didampingi Markarius Anwar sebagai bakal calon wakil wali kota Pekanbaru. Agung Nugroho merupakan calon legislatif terpilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau untuk periode 2024 hingga 2029. Adapun Markarius Anwar merupakan ketua Komisi III DPRD Riau untuk periode 2019 hingga 2024.
Berikut profil Agung Nugroho dan Markarius Anwar:
Profil Agung Nugroho
Agung Nugroho lahir di Padang pada 14 Oktober 1984. Ia merupakan anak dari seorang anggota Tentara Negara Indonesia (TNI). Karena anak dari seorang abdi negara, Agung Nugroho kecil harus berpindah mengikuti tempat tugas sang ayah. Tak heran, Agung Nugroho tumbuh dan besar di Riau.
Secara akademis, Agung Nugroho merupakan menamatkan studi S-1 ekonomi dari Universitas Islam Riau. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Lancang Kuning dan kemudian berhasil meraih gelar magister manajemen pada 2022.
Saat menjadi mahasiswa di Universitas Islam Riau, Agung Nugroho tercatat pernah aktif di organisasi dan bahkan menjadi pimpinan di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pekanbaru.
Sebelum aktif berpolitik, Agung Nugroho merupakan seorang mantan pembalap motor. Hobi yang ditekuninya itu mengantarkannya pada gelar juara pada kompetisi balap motor nasional bersama klub Kencana Motor. Kala itu ia bahkan lebih dikenal sebagai Agung Kencana yang merujuk pada julukan seorang pembalap motor.
Keaktifannya di klub dan kompetisi balap motor membuat dirinya dipercaya sebagai ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Riau selama tiga periode.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Riau 2019, Agung Nugroho terpilih menjadi anggota dan wakil ketua DPRD Riau untuk periode 2019 hingga 2024. Pada Pileg 2024, dia kembali terpilih menjadi anggota DPRD Riau untuk periode 2024 hingga 2029.
Saat ini Agung Nugroho tercatat aktif menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau.
Profil Markarius Anwar
Markarius Anwar lahir di Pangian pada 18 Maret 1977. Ia memiliki istri bernama Sari Rahmawati. Markarius memiliki empat orang anak bernama Muhammad Aflah, Abdul Roziq, Abdullah Azzam, dan Abdurrhaman Abqari.
Secara akademis, Markarius Anwar menamatkan studi S-1 di Universitas Bung Hatta pada 2000. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister teknologi di Universiti Teknologi Malaysia.
Adapun secara karier, Markarius Anwar berkarier sebagai kontraktor di salah satu perusahaan swasta pada 2000 hingga 2007. Ia kemudian menjadi dosen di Universitas Lancang Kuning selama dua tahun.
Pada 2009, dia terpilih menjadi anggota DPRD Pelalawan untuk periode 2009 hingga 2014. Kariernya terus menanjak, pada 2014 Markarius Anwar terpilih menjadi anggota DPRD Riau untuk periode 2014 hingga 2019. Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Riau kembali untuk periode kedua dan menjadi ketua Fraksi PKS serta ketua Komisi III untuk periode 2019 hingga 2024.
Markarius Anwar merupakan Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Riau. Selain itu, dia juga merupakan ketua Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR), dan ketua umum pusat Ikatan Keluarga Pangian Raya (IKPR) Nasional.
Perolehan Suara Agung Nugroho-Markarius Anwar
Pasangan Agung Nugroho-Markarius Anwar didukung oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai pendukung pada pemilihan legislatif (Pileg) Pekanbaru 2024 ini memiliki total suara sebanyak 26,8% suara. Partai Demokrat mendapatkan 10,7% suara dan PKS mendapatkan 16,1% suara.
Pada Pilwalkot Pekanbaru 2024, terdapat empat pasangan bakal calon selain Agung Nugroho dan Markarius Anwar. Pasangan pertama adalah Ida Yulita Susanti dan Kharisman Risanda yang didukung oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pasangan kedua adalah Muflihun dan Ade Hartati yang didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora).
Adapun pasangan ketiga adalah Edy Natar dan Dastrayani Bibra yang didukung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pasangan keempat adalah Instiawati Ayus dan Taufik Arahman yang didukung oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).