PEKANBARU - Inflasi di Kota Pekanbaru naik 0,01 persen pada bulan Juni 2024. Dengan tambahan 0,01 persen, angka inflasi Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun saat ini menjadi 3,12 persen.
Untuk mengendalikan inflasi agar tidak meningkat, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan upaya-upaya antisipasi. Diantaranya melakukan pengawasan terhadap komoditi penyebab inflasi.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, inflasi secara year on year pada bulan kemarin turun dari 3,39 persen menjadi 3,12 persen. Sementara untuk inflasi Kota Pekanbaru dari bulan ke bulannya, 0,01 persen.
Dikatakannya, untuk menjaga inflasi agar tidak melonjak naik, Pemko Pekanbaru melakukan langkah antisipasi, salah satunya dengan menjamin ketersediaan pasokan, kemudian melakukan komunikasi dengan daerah penghasil bahan pokok.
Menurutnya, inflasi Kota Pekanbaru masih disebabkan oleh kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran. Terutama harga cabai merah yang kini terus berfluktuasi.
"Daerah penghasil kita kan dari daerah Sumatra Barat. Sepanjang kondisi cuaca normal, harganya juga normal. Namun jika terjadi bencana, tentu akan mempengaruhi harga bahan pojok," ujar Ingot, Rabu (3/7/2024).
Ia menyebut, jika terjadi banjir atau bencana alam di wilayah penghasil, maka akan mempengaruhi pasokan dan harga bahan pokok. Tentunya kondisi itu juga mempengaruhi naiknya angka inflasi daerah.
Untuk itu, sebut Ingot, pemerintah berupaya menjaga keterjangkauan harga bahan pokok. Dinas terkait yakni, Disperindag juga diminta untuk tetap melakukan monitoring harga bahan pokok dan pengawasan distribusi.
"Monitoring perlu dilakukan untuk tidak terjadi penimbunan-penimbunan. Disperindag sesuai tupoksi juga harus melakukan pengawasan," jelasnya.**