PEKANBARU - Harga emas naik 1% lebih pada perdagangan Kamis (27/6/2024) imbas pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi karena pasar tengah menanti data inflasi utama AS untuk penurunan suku bunga The Fed.
Mengutip CNBC International, Jumat (28/6/2024), harga emas spot naik 1,13% pada US$ 2.323,78 per ons setelah jatuh ke level terendah sejak 10 Juni pada Rabu (26/6/2024). Sedangkan harga kontrak berjangka emas AS menguat 1% menjadi US$ 2.335,3.
“Beberapa data yang keluar mendukung pasar emas. Pada dasarnya, persediaan grosir yang datang lebih rendah dari yang diharapkan. Angka produk domestik bruto (PDB) akhir secara signifikan lebih rendah. Jadi, harga emas berjangka mendapat dorongan karena indeks dolar turun,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.
Momentum ekonomi AS yang menurun ditegaskan oleh data yang menunjukkan belanja bisnis untuk peralatan menurun pada Mei, sementara penurunan ekspor mendorong defisit perdagangan barang.
Dengan estimasi ketiganya tentang PDB untuk periode Januari-Maret, pemerintah AS mengonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi menurun tajam pada kuartal I.
Menurut data FedWatch LSEG, sebagian besar investor tetap berpandangan bahwa pemangkasan suku bunga akan terjadi dua kali pada tahun ini, meskipun bank sentral AS hanya memproyeksikan satu kali.