Haji 2024, Menag Pastikan Peningkatan Layanan Sesuai Syariah dan Ramah Lansia

Haji 2024, Menag Pastikan Peningkatan Layanan Sesuai Syariah dan Ramah Lansia

PEKANBARU - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan peningkatan kualitas layanan haji pada musim haji 2024 dilakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah. Pernyataan ini disampaikan saat memberikan sambutan menjelang khotbah wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia di Arafah, Makkah, Minggu (16/6/2024) waktu setempat.

"Kami mengikhtiarkan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Semua ikhtiar perbaikan layanan ini juga kita lakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah," kata Menag Yaqut dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (17/6/2024).

Menag yang akrab disapa Gus Men itu mengatakan penyelenggaraan ibadah haji dilakukan dalam semangat menciptakan kemaslahatan bagi jemaah haji Indonesia, khususnya lansia dan disabilitas, sesuai dengan tema "Haji Ramah Lansia".

"Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah Indonesia, penyelenggaraan ibadah haji disesuaikan dengan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, yaitu menghindarkan mudarat atau hal-hal yang tidak baik harus diutamakan dibandingkan mendapatkan kebaikan-kebaikan," ujarnya.

Dia menjelaskan setiap layanan dan rangkaian ibadah haji ditentukan dengan pertimbangan kaidah tersebut dan mendengarkan pendapat para ulama Indonesia untuk memastikan semua tahapan sesuai dengan syariat Islam.

Beberapa perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan tahun ini meliputi percepatan keimigrasian (fast track) jemaah di tiga embarkasi besar, yaitu Jakarta, Solo, dan Surabaya, sehingga masa antrean di Bandara Saudi tidak lama.

Selain itu, bimbingan manasik ibadah haji dilakukan secara intensif dan variatif, dengan berbagai pola seperti manasik sepanjang tahun, sapa jemaah, metode daring dan luring, serta media manasik yang menarik dan kekinian.

"Katering jemaah haji bercita rasa Indonesia menggunakan bumbu masakan dan juru masak asal Indonesia. Selain menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, hal ini berdampak meningkatkan ekspor Indonesia dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif," tambahnya.

Gus Men juga menyoroti perubahan desain batik jemaah haji. Selain nilai estetis yang baik, perubahan model batik ini memudahkan pengenalan jemaah haji Indonesia.

"Layanan khusus untuk jemaah haji lansia dan disabilitas, yang tahun ini berjumlah kurang lebih 45.000 orang, terus ditingkatkan," lanjutnya.

Semua langkah peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ini, kata Gus Men, dilakukan agar jemaah haji Indonesia dapat beribadah dengan sebaik-baiknya.

"Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kerja keras para petugas ibadah haji yang tak kenal lelah melayani para jemaah Indonesia," tutupnya.

Berita Lainnya

Index