Pekanbaru - Ramadan menjelang akhir, Kementerian Agama akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Syawal pada 9 April 2024, bertepatan dengan 29 Ramadan 1445 H.
Pemantauan hilal awal Syawal 1445 H akan dilakukan di 120 lokasi se-Indonesia. Untuk Provinsi Riau titik lokasi pemantauan hilal dilaksanakan di Hotel Bono Pekanbaru.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Dr H Muliardi MPd mengatakan Provinsi Riau ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan rukyatul hilal bersama 119 tempat lainnya.
"Tempat rukyatul hilal untuk Provinsi Riau kita lakukan di Hotel Bono Pekanbaru, ini akan menghadirkan beberapa unsur diantara selain Badan Hisab Rukyat Provinsi Riau, juga ada Pengadilan Agama, BMKG Riau, Ormas Islam dan unsur Perguruan Tinggi," kata Muliardi.
Muliardi lebih lanjut, mengatakan penetapan awal Syawal tetap menunggu keputusan Pemerintah melalui Menteri Agama RI. "Keputusan akhir penetapan awal Syawal tetap mempedomani hasil sidang isbat Kementerian Agama," cakapnya.
Terakhir Muliardi berpesan kepada masyarakat muslim agar menjadikan moment Idulfitri untuk memperkuat kebersamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu H. Khairulnas, SHI, M. Pdi mengatakan Sidang Isbat penentuan awal Syawal 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal dari perhitungan astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.
"Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di wilayah Riau di atas ufuk berkisar 7°11'37" (7 derajat 11 menit 37 detik), dan sudut elongasi berkisar 10° (sepuluh derajat). Matahari tenggelam pukul 18:19:20 dgn koordinat 277° 52' 00", sedangkan bulan tenggelam pukul 18:51:51 dgn koordinat 282° 43' 56". Hilal akan diamati selama 32 menit".
Sebagaimana ditetapkan pemerintah, Provinsi Riau menjadi salah satu titik lokasi pelaksanaan rukyatul hilal dari 120 lokasi di Indonesia
