Pekanbaru - Angin puting beliung menerjang kawasan perbatasan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu sore, 21 Februari 2024. Pusaran angin yang disertai hujan itu mulai muncul sekitar pukul 15.30 WIB. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, puting beliung itu sudah menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar perbatasan Jatinangor-Rancaekek tersebut.
Dikutip dari pusatkrisis.kemkes.go.id, angin puting beliung adalah pusaran angin kencang yang memiliki kecepatan hingga 120 km/jam atau lebih dan banyak terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan. Bencana ini biasa terjadi diakibatkan oleh tekanan dalam suatu sistem cuaca. Dan, jika puting beliung terjadi di sekitar lingkungan Anda, sebaiknya segera lakukan hal-hal berikut.
1. Mencari tempat perlindungan yang terdekat dan aman.
2. Jika sedang berada di dalam bangunan, maka Anda bisa segera menuju ke ruangan atau tempat evakuasi yang telah disiapkan sebelumnya.
3. Apabila Anda sedang berada di dalam kendaraan, maka segera evakuasi ke tempat yang aman dan tidak terjangkau dengan angin puting beliung.
4. Jika berada di luar ruangan, maka segera menjauh dari lokasi yang dimungkinakan akan terjadi angin puting beliung, dan saat terjadi, segera tiarap serendah mungkin seperti saluran air atau sejenisnya dan lindungi area kepala dan leher.
Mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi angin puting beliung adalah hal yang penting dan harus dilakukan dengan baik, agar terhindar dari berbagai kemungkinan terburuk dari bencana angin puting beliung tersebut. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami cedera saat melakukan evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dari para petugas kesehatan.
Sebagai salah satu bencana yang sulit untuk diprediksi, maka penting bagi kita untuk mewaspadai terjadinya puting beliung di sekitar lingkungan. Dengan demikian, kita dapat meminimalkan potensi jatuhnya korban jiwa maupun korban luka.