(HALOBISNIS) - Lionel Messi kembali menorehkan sejarah dengan mengantarkan Inter Miami menjuarai Piala MLS untuk pertama kalinya.
Dalam laga final melawan Vancouver Whitecaps pada Sabtu (6/12/2025) waktu setempat, Miami menang 3-1 sekaligus menutup perjalanan panjang sejak kedatangan Messi dua setengah tahun lalu.
Sejak datang ke Florida Selatan, Messi telah membawa Miami meraih Piala Liga pada 2023 dan MLS Supporters' Shield, sebelum akhirnya merebut gelar terbesar liga.
Tiga gol Inter Miami dicetak oleh gol bunuh diri Edier Ocampo, Rodrigo De Paul, dan Tadeo Allende. Adapun gol hiburan Whitecaps dipersembahkan Ali Ahmed.
Messi menjadi kreator kemenangan berkat assist brilian pada menit ke-72. Ia merebut bola dari lini belakang Vancouver lalu mengirim umpan terobosan yang diselesaikan Rodrigo De Paul ke sudut jauh gawang. Gol ketiga Miami pada masa injury time lahir dari Tadeo Allende, yang kembali memanfaatkan assist Messi.
Suasana meriah pecah di stadion ketika pendukung Inter Miami berdiri, bersorak, dan menyanyikan yel-yel sambil mengenakan seragam merah muda bernomor 10. Ketika Messi mengangkat trofi, confetti memenuhi udara dan kembang api menghiasi langit.
Pemilik Inter Miami, Jorge Mas, menyebut momen tersebut sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Ini menjadi gelar MLS untuk tim ke-16 dalam 30 tahun sejarah liga, sekaligus memperpanjang tren juara yang terus berganti dari musim ke musim.
Komisioner MLS Don Garber turut menyoroti perjalanan ini, menyebut bahwa keberhasilan Inter Miami membuktikan bahwa sepak bola dapat berkembang dengan pesat di Amerika Serikat.
Cerita panjang klub ini dimulai ketika David Beckham, yang pensiun pada 2013, menggunakan klausul khusus dalam kontraknya untuk mendirikan waralaba baru dengan biaya yang lebih rendah.
Setelah proses bertahun-tahun, Inter Miami resmi terbentuk pada 2018 dan mulai berlaga pada 2020. Saat Messi tiba pada tengah musim 2023, Miami berada di posisi buncit MLS, dan dalam waktu singkat berubah menjadi salah satu tim terkuat di liga.
Bagi Messi, ini adalah trofi ke-47 sepanjang kariernya bersama klub dan tim nasional. Banyak yang menilai hitungannya mencapai 48 jika trofi juara konferensi MLS turut dimasukkan.
Ia kini telah memenangi lebih dari 20 gelar dalam format final satu pertandingan, banyak di antaranya bersama rekan-rekan lamanya, seperti Sergio Busquets, Jordi Alba, Luis Suárez, dan Javier Mascherano.
Busquets dan Alba akan pensiun sebagai juara, sementara masa depan Suárez masih belum pasti. Mascherano, yang kini menjadi pelatih Inter Miami, mengubah taktik dan komposisi tim pada pertengahan musim untuk membawa Miami mencapai target juara.
Messi yang kini berusia 38 tahun masih menjadi pemain paling krusial dalam pertandingan besar. Kontraknya memungkinkan ia bertahan hingga awal usia 40-an, sementara musim depan Inter Miami akan pindah ke stadion baru dekat Bandara Internasional Miami dan menargetkan gelar back-to-back.
Beckham menegaskan, Messi datang bukan sekadar untuk menikmati hidup di Miami, melainkan untuk menang.
“Leo adalah seorang pemenang,” ujarnya.