Agung Nugroho Tegaskan Komitmen Pemko Pekanbaru dalam Penanganan Banjir

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:30:00 WIB
Agung Nugroho

PEKANBARU (HALOBISBNIS) - Walikota Pekanbaru Agung Nugroho memastikan keseriusannya dalam menangani persoalan banjir yang sudah berlangsung lama dan menjadi persoalan krusial bagi warga.

Agung Nugroho menegaskan, banjir di kota ini bukanlah masalah baru, namun kini penanganannya mulai menunjukkan hasil nyata.

“Banjir ini sudah terjadi sejak 15 tahun lalu. Masalahnya, hanyak drainase yang tertutup bangunan, bahkan ada yang dibangun di atas saluran air. Ini yang sedang kita benahi secara bertahap,” ujar Agung, Sabtu (18/10/2025).

Menurutnya, meskipun genangan masih terjadi di beberapa titik seperti di Jalan Sudirman depan RS Awal Bros, Pasar Buah, Pasar Pagi Arengka, dan Jalan Arifin Ahmad, namun kondisi air kini lebih cepat surut dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

“Belum sepenuhnya selesai, tapi sudah banyak titik banjir yang berkurang dan lebih cepat surut,” jelasnya.

Agung menyebut, Pemko Pekanbaru tengah menyiapkan pembaruan sistem pengendalian banjir. Pasalnya, masterplan pengendalian banjir yang lama sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Salah satu langkah baru yang akan diterapkan adalah penerapan sistem biopori, hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Biopori ini kita terapkan mulai tahun depan. Kami belajar dari DKI, bagaimana sistem itu membantu air cepat meresap ke tanah,” terang Agung.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena hal tersebut memperburuk kondisi saluran air.

Agung mengibaratkan kondisi Kota Pekanbaru seperti kuali yang menampung air hujan, sehingga harus ada saluran yang mengalirkan air ke muara.

Sementara itu, Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar, menyebut banyaknya ruko yang menutup saluran drainase dengan semenisasi, yang menyebabkan air tak dapat mengalir.

“Contohnya di Jalan Paus, paritnya tertutup penuh, tidak bisa dibersihkan karena sedimentasi. Kami sudah minta camat dan lurah untuk sosialisasi kepada pemilik ruko agar mereka membongkar sendiri. Kalau tidak, Pemko akan turun tangan,” tegas Markarius.

Ia menambahkan, langkah tegas ini perlu dilakukan demi kepentingan bersama. 

“Kalau hanya rukonya yang kering tapi lingkungan sekitarnya tergenang, itu tidak adil. Saluran air harus dibuka kembali,” pungkasnya.

Terkini