PEKANBARU (HALOBISNIS) - Eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Provinsi Riau menunjukkan komitmen nyata terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ikut serta dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Partisipasi mereka menjadi bukti konkret keberhasilan program deradikalisasi dalam mentransformasi pemahaman kebangsaan.
Keikutsertaan eks anggota JI berlangsung di sejumlah pondok pesantren yang sebelumnya terafiliasi dengan paham radikal, khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Kampar.
Upacara dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, dan disambut dengan antusiasme tinggi dari para peserta.
Di Pondok Pesantren Tahfidzul Raudhotul Qur’an Indragiri, di Jalan Kulim 8, RT/RW 02/04, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, para santri dan tenaga pendidik mengikuti upacara yang digelar di Lapangan Kantor Camat Seberida. Keterlibatan mereka mencerminkan dedikasi terhadap nilai-nilai kebangsaan dan semangat cinta tanah air.
Sementara itu, Sekolah Yayasan Ashobirin MI Ashobirin Tapung mengikutsertakan 120 peserta, terdiri atas 100 murid dan 20 tenaga pendidik. Upacara berlangsung khidmat di Alun-Alun Desa Tanjung Sawit, dipimpin Camat Tapung selaku Inspektur Upacara, menghadirkan suasana kebersamaan dan semangat nasionalisme.
Di lokasi lain, Pondok Pesantren Putri Manbaul Qur’an, yang berada di Kelurahan Karya Indah, juga ikut merayakan Hari Kemerdekaan dengan menghadirkan 80 peserta yang terdiri atas 60 santriwati dan 20 tenaga pendidik.
Mereka mengikuti upacara yang diselenggarakan oleh pihak Kelurahan Karya Indah, dengan Bhabinkamtibmas sebagai Inspektur Upacara di lapangan depan Masjid Darussalam.
Keterlibatan aktif eks JI dalam kegiatan kenegaraan ini merupakan kemajuan signifikan, mengingat pada September tahun lalu, mereka telah menyatakan baiat kesetiaan kepada NKRI secara serentak. Momentum tersebut menjadi titik balik dalam proses reintegrasi sosial dan pemulihan komitmen kebangsaan.
Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, mengapresiasi keterlibatan eks JI dalam upacara peringatan kemerdekaan tersebut.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa pihak yayasan maupun mantan eks JI di Riau telah kembali sepenuhnya kepada NKRI dan menunjukkan rasa cinta tanah air yang tulus,” tegas Kapolda Riau, Senin (18/8/2025).
Menurutnya, keikutsertaan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan manifestasi dari keberhasilan program deradikalisasi yang dijalankan secara berkelanjutan dengan pendekatan humanis dan edukatif.
“Semangat kebangsaan yang mereka tunjukkan melalui partisipasi dalam upacara kemerdekaan menjadi inspirasi bagi upaya-upaya serupa di daerah lain, sekaligus membuktikan bahwa program reintegrasi sosial dapat berjalan dengan efektif,” sambung Irjen Herry.
Irjen Herry menambahkan, tenaga pendidik dan santri dari ketiga institusi pendidikan tersebut kini telah menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila dan konstitusi negara.
Keberhasilan reintegrasi ini diharapkan menjadi model penanganan kasus serupa di masa depan serta memperkuat fondasi persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ideologi yang berpotensi mengancam keutuhan NKRI.
Program deradikalisasi yang dijalankan secara konsisten terbukti mampu mengubah pola pikir dan menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air dalam diri eks anggota kelompok radikal.