Mandala Fondation Apresiasi Polda Riau Tangkap Cukong Perambah TNTN

Sabtu, 28 Juni 2025 | 19:30:00 WIB

PEKANBARU (HALOBISNIS) - Langkah tegas Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama tim gabungan dalam menangkap dua pelaku utama perambahan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) mendapat apresiasi dari pegiat lingkungan.

Mandala Fondation Nusantara menyatakan dukungannya atas tindakan hukum terhadap dua pria berinisial N dan D, yang diduga telah mengubah kawasan konservasi menjadi kebun sawit ilegal seluas sekitar 401 hektare di Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.

“Kami mengapresiasi langkah cepat dan tegas dari Polda Riau dan tim gabungan yang telah menangkap dua cukong N dan D. Ini adalah langkah penting dalam melindungi ekosistem Tesso Nilo dan habitat Gajah Sumatera,” ujar Ketua Mandala Fondation, Tommy Fredy Simanungkalit, Sabtu (28/6/2025).

Menurut Tommy, keberanian aparat dalam menindak pelaku kejahatan lingkungan ini menjadi bukti keseriusan penegakan hukum dalam rangka pemulihan kawasan yang telah lama tergerus oleh aktivitas ilegal.

“Penangkapan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen penegakan hukum demi pelestarian lingkungan. Kami juga mengapresiasi Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, yang telah menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap konservasi,” tambahnya.

Tommy juga menyoroti langkah kemanusiaan Kapolda Riau yang mengangkat dua anak gajah, Domang dan Tari, sebagai anak asuh. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai simbol kepedulian yang tulus dan menyentuh.

“Gajah tidak bisa bersuara di media. Mereka tidak dapat menulis atau mengeluh. Maka, kita yang hidup dan bersuara, harus menjadi juru bicara mereka,” ucap Tommy.

Lebih lanjut, ia juga memuji dukungan Irjen Herry terhadap Satgas Penanganan Konflik Horizontal (PKH) yang saat ini dipimpin oleh Brigjen TNI Dodi. Ia menyambut positif semangat "Salam Lestari" yang digaungkan dalam misi menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Tommy menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi TNTN yang kian terancam oleh alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit. Ia menegaskan bahwa TNTN merupakan benteng terakhir bagi satwa liar di Riau dan tidak boleh dibiarkan rusak.

“Kawasan TNTN sangat penting sebagai benteng alami bagi satwa liar seperti gajah. Jika hutan terus dialihfungsikan menjadi kebun sawit, maka kita akan kehilangan ekosistem yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya. Cukong perambah hutan harus ditindak tegas,” tegasnya.

Ia juga menyerukan agar negara tidak abai terhadap kejahatan lingkungan yang berdampak panjang.

“Ini bukan sekadar soal lahan atau hutan. Ini menyangkut masa depan anak cucu kita. Langkah awal yang telah dilakukan oleh Polda Riau menjadi pijakan penting untuk menyelamatkan ekosistem kita yang tersisa,” tutup Tommy.

Kawasan TNTN merupakan taman nasional yang menjadi habitat penting bagi satwa endemik seperti Gajah Sumatera. Upaya perlindungan kawasan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Terkini