Tewaskan Satu Warga Riau, Cak Imin Minta Malaysia Usut Tuntas Penembakan 5 WNI

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:29:16 WIB

PEKANBARU - Pemerintah Indonesia mendesak Malaysia mengusut tuntas kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) yang juga pekerja migran Indonesia (PMI) oleh otoritas maritim Malaysia. Insiden ini mengakibatkan satu tewas dan empat lainnya luka-luka.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap Indonesia dan Malaysia dapat duduk bersama, mengatasi masalah soal pekerja baik yang legal dan ilegal."Terkait hal itu kita berharap insiden itu diusut tuntas. Mohon kepada Malaysia untuk mengusut, agar tidak terjadi lagi tragedi itu," ujar Cak Imin di sela-sela acara kunjungan ke para pelaku UMKM di TMII, Jakarta, Rabu (29/1/2025)."Duduk bersama untuk menyelesaikan masalah PMI, baik yang legal maupun ilegal," ujar Cak Imin saat menghadiri acara kunjungan UMKM di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (29/1/2025).

Cak Imin menekankan insiden ini menjadi pelajaran penting bagi kedua negara dalam melegalkan pola hubungan tenaga kerja. Ia ingin memastikan pengiriman PMI ke Malaysia memiliki legalitas yang jelas untuk menghindari kejadian serupa pada masa depan."Dengan peristiwa ini, pemerintah Indonesia dan Malaysia harus meningkatkan kerja sama dalam melegalkan pola hubungan tenaga kerja serta menyelesaikan masalah tenaga kerja ilegal," tegasnya kasus penembakan lima WNI di Malaysia.

Cak Imin juga menyoroti kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia baru-baru ini, yang diharapkan dapat menjadi dasar bagi koordinasi lebih lanjut antara kementerian terkait dalam menyelesaikan permasalahan PMI.

Untuk menindaklanjuti kasus ini, Cak Imin berencana meminta Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Duta Besar Indonesia di Malaysia, serta Kementerian Luar Negeri untuk segera duduk bersama membahas solusi bagi PMI, baik yang bekerja secara legal maupun ilegal."Yang legal harus diperkuat kualitas hidupnya, sedangkan yang ilegal harus mendapatkan solusi terbaik," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengusutan cepat terhadap kasus penembakan ini serta pemenuhan hak-hak korban dan keluarganya. "Korban dan keluarganya harus diperhatikan. Kami akan meminta semua pihak terkait untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi," pungkasnya terkait kasus penembakan lima WNI di Malaysia.Sebelumnya ada lima WNI yang menjadi korban penembakan di Malaysia. Salah satunya adalah Basri, warga Rupat, Bengkalis, Riau.

Basri yang tewas tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.Basri menjadi korban dalam insiden yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB di perairan Malaysia. Lima WNI yang diduga PMI non-prosedural menjadi sasaran tembakan APMM.

Terkini