PEKANBARU - Proyek pembangunan flyover yang menghubungkan Simpang Jalan HR Soebrantas dan Garuda Sakti di Kota Pekanbaru terus berjalan, meskipun hingga saat ini proses pembebasan lahan untuk proyek tersebut masih berlangsung. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan, melalui Kepala Bidang Bina Marga Teza Dasra, memastikan bahwa proses pembebasan lahan untuk pembangunan flyover ini sedang dalam tahap penyelesaian.
Teza Dasra menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi Riau telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp77 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Riau 2024 untuk pembebasan lahan yang terdampak proyek ini. "Pembebasan lahan flyover Garuda Sakti masih berproses. Kami targetkan selesai paling lambat Desember 2024, karena penetapan lokasi (penlok) sudah ada," ujar Teza dalam keterangannya, Jumat (15/11).
Awalnya, anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan hanya sebesar Rp20 miliar. Namun, setelah dilakukan penilaian oleh tim appraisal, terungkap bahwa jumlah tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan pembebasan 93 persil lahan yang terkena dampak proyek. Hasil penilaian tim appraisal menunjukkan bahwa total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp77 miliar.
Pembangunan flyover ini direncanakan akan melintasi dua kecamatan di Kota Pekanbaru, yakni Kecamatan Binawidya dengan luas lahan sekitar 4.201,83 m² dan Kecamatan Tuah Madani seluas 5.547,34 m². Pemprov Riau telah menerima Surat Keputusan (SK) Penetapan Lokasi (Penlok) dari Pemerintah Kota Pekanbaru untuk area yang akan dibebaskan.
Setelah proses pembebasan lahan selesai, rencananya pembangunan fisik flyover akan dimulai pada tahun 2025 dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun untuk penyelesaian. Flyover yang dirancang untuk mengurangi kemacetan di Simpang HR Soebrantas – Garuda Sakti ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi lalu lintas dan konektivitas antarwilayah di Kota Pekanbaru, yang kini kerap mengalami kemacetan parah pada jam sibuk.
Teza berharap, dengan terselesaikannya pembangunan flyover ini, kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut dapat berkurang secara signifikan, memberikan dampak positif bagi perekonomian dan mobilitas warga Pekanbaru.
"Proyek ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur transportasi di Pekanbaru, dan kami berharap dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi waktu tempuh dan memperlancar lalu lintas di kawasan strategis ini," pungkas Teza.