PEKANBARU - Tim dari Inafis dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mendatangi kediaman keluarga korban Nia Kurnia Sari (18), seorang penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur tanpa busana di Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat.
Kedatangan tim tersebut bertujuan untuk mengambil sampel DNA dari orang tua korban sebagai bagian dari investigasi lebih lanjut dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang melibatkan Indra Septiarman (28).
"Kami datang ke sini untuk mengambil sampel DNA dari orang tua korban yang nantinya akan dicocokkan dengan DNA yang ada di TKP," kata Rizki, anggota Forensik Bagian DNA Mabes Polri.
Sampel yang diambil dari orang tua korban akan dicocokkan dengan barang bukti yang telah ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Proses pencocokan ini dilakukan untuk memperkuat bukti-bukti yang ada dalam kasus ini.
Barang bukti yang telah dikumpulkan, saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Puslabfor Bareskrim Polri. Pemeriksaan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang akurat guna mengungkapkan lebih jauh terkait peristiwa tragis tersebut.
"Setelah ini, kami akan kembali ke Jakarta. Sampel yang diambil berupa swab mukosa mulut dan sikat gigi dari orang tua korban, yang nantinya akan menjadi data pembanding untuk profil korban," tambahnya.
Polisi terus mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain setelah berhasil menangkap Indra Septiarman, tersangka utama dalam kasus pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18).
IS ditangkap pada Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 15.00 WIB di sebuah rumah kosong di Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Meski begitu, penyelidikan belum berhenti.
Polisi masih memeriksa IS secara intensif untuk mengungkap kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam pembunuhan serta dugaan pemerkosaan yang terjadi. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Padang Pariaman Ahmad Faisol Amir.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi-saksi yang sebelumnya sudah kami mintai keterangan. Sampai hari ini, proses masih terus dilakukan karena keterangan tersangka yang berubah-ubah," ujar Faisol (21/9/2024).
Faisol juga menambahkan bahwa ada beberapa petunjuk yang masih didalami, termasuk bukti-bukti tambahan yang ditemukan di lokasi penangkapan, seperti rokok dan beberapa barang lainnya.
Di lokasi penangkapan, ditemukan barang-barang yang diduga dipasok oleh pihak lain, termasuk rokok yang ditemukan di tempat persembunyian tersangka.
Selain itu, pihak kepolisian terus berusaha mengumpulkan keterangan lebih lanjut dari IS untuk memastikan apakah ia dibantu oleh keluarga atau orang lain selama pelariannya.