Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional Jadi Pelajaran Penting

Rabu, 26 Juni 2024 | 10:27:39 WIB

PEKANBARU - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Nezar Patria mengatakan insiden serangan ransomware  Brain Cipher ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 merupakan pelajaran yang sangat penting untuk terus memperkuat transformasi digital yang lebih aman. Saat ini Kemenkominfo juga terus berupaya melakukan pemulihan layanan PDNS 2.

"Kita jangan sampai kalah atau mundur karena insiden ini. Namun, kita harus belajar banyak, membuat satu sistem yang menutup semua kemungkinan kejadian yang sama (serangan ransomware) terulang lagi," kata Nezar Patria dalam keterangan resminya, Rabu (26/6/2024).

Nezar menegaskan, Kemenkominfo akan mengambil langkah-langkah mitigasi guna menghadapi kemungkinan buruk yang akan terjadi di dunia siber di masa yang akan datang. Indonesia sebetulnya telah memiliki beberapa pedoman terkait keamanan siber. Namun, upaya peretasan pasti akan terus terjadi.

Nezar menilai serangan siber merupakan salah satu kategori global risk. World Economic Forum juga menyebutkan, keamanan siber merupakan salah satu dari top 5 global risk. Karenanya, aspek keamanan di dunia siber akan menjadi perhatian utama.

Terkait serangan terhadap pusat data nasional, Nezar mengungkapkan virus yang menyerang PDNS 2 merupakan virus baru pengembangan dari varian yang dikenal dengan nama Lockbit 3.0. Virus itu sebelumnya juga pernah menyerang Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Sama seperti ransomware lain, Brain Cipher mengenkripsi semua data, semua file yang ada di server yang mereka serang," ungkapnya.

Nezar mengatakan saat ini tim sedang melakukan pemulihan terhadap semua sektor layanan publik yang terdampak serangan siber tersebut. Saat ini beberapa layanan publik telah mulai dipulihkan, seperti layanan imigrasi dan layanan publik yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

"Beberapa kementerian dan lembaga yang mempunyai backup server itu langsung kita amankan juga, kita evaluasi apakah terinfeksi atau tidak oleh ransomware ini. Itu juga sudah berjalan dengan baik dan menyusul beberapa layanan lembaga dan kementerian yang lain juga pelan-pelan mulai pulih," kata Nezar. 

Terkini