PEKANBARU - Survei McKinsey & Co mengungkap hampir 50% atau tepatnya 46% pengguna kendaraan listrik di Amerika Serikat (AS) ingin kembali menggunakan mobil dengan bahan bakar konvensional.
Mengutip Carscoops, Selasa (18/6/2024) survei itu mengungkap bahwa kepemilikan mobil lsitrik tidak melulu menarik bagi semua orang sebagian besar dari pemilik kendaraan listrik di AS. Sebanyak 46% itu menyebut ingin membeli kendaraan konvensional pada pembelian berikutnya.
Lebih dari 30.000 peserta menjawab sekitar 200 pertanyaan tentang kendaraan listrik untuk studi dua tahunan McKinsey itu. Agar lebih akurat, survei itu dilakukan di 15 negara, yang mewakili lebih dari 80% volume penjualan global.
Hasilnya menunjukkan bahwa 29% pemilik kendaraan di seluruh dunia kemungkinan akan kembali ke mobil berbahan bakar bensin untuk kendaraan mereka berikutnya.
Faktor yang paling krusial dalam meninggalkan kendaraan listrik adalah kondisi infrastruktur pengisian daya publik, diikuti dengan tingginya biaya kepemilikan, dan kebutuhan untuk menemukan mobil yang lebih cocok untuk perjalanan yang lebih jauh.
Persentase pemilik kendaraan yang bersedia beralih kembali ke kendaran konvensional di AS meningkat menjadi 46% atau hampir satu dari dua pemilik mobil listrik saat ini. Mereka mengaku terpengaruh oleh lambatnya peluncuran program Infrastruktur Kendaraan Listrik Nasional oleh Departemen Energi AS.
Hanya 9% dari total peserta dalam penelitian itu yang merasa senang dengan perluasan jaringan pengisian daya publik di wilayah mereka, yang menunjukkan bahwa hal ini merupakan masalah global.
Pemimpin Pusat Mobilitas Masa Depan McKinsey Philipp Kampshoff percaya bahwa keadaan akan menjadi lebih buruk, karena pembeli kendaraan listrik generasi berikutnya akan lebih bergantung pada pengisian daya publik daripada yang ada saat ini.
Survei yang sama menemukan bahwa 21% partisipan tidak ingin membeli mobil listrik, yang sekaligus mengonfirmasi temuan terbaru dari penelitian lain.
Detail menarik lainnya, yakni ekspektasi jarak tempuh minimum di kalangan konsumen telah meningkat dari 270 mil (435 kilometer) pada 2022, menjadi 291,4 mil (469 kilometer) pada 2024.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, pembeli sedikit lebih rentan terhadap elektrifikasi dibandingkan dengan studi sebelumnya.
Lebih khusus lagi, 38% pemilik non-EV di seluruh dunia akan mempertimbangkan mobil plug-in hybrid (PHEV) atau full listrik untuk pembelian berikutnya, yang mewakili peningkatan 1% dari dua tahun lalu.