Israel Tak Gubris Pengadilan PBB, Terus Lanjutkan Serangan di Gaza

Ahad, 26 Mei 2024 | 07:22:43 WIB

Pekanbaru - Pasukan Israel terus menggempur wilayah Gaza, Palestina hingga menewaskan lebih dari 30 orang pada Sabtu (25/5/2024). Serangan ini terjadi sehari setelah hakim di pengadilan tinggi PBB yang memerintahkan agar Israel menghentikan serangan di Rafah, Gaza Selatan.

Mengutip Reuters Sabtu (25/5/2024), meskipun Israel terus melanjutkan serangannya terhadap kelompok militan Palestina Hamas, perundingan yang dimediasi antara kedua belah pihak akan dimulai kembali minggu depan.

Keputusan mengenai perundingan ini diambil setelah kepala badan intelijen Israel, Mossad, bertemu dengan kepala CIA dan perdana menteri Qatar.

“Di akhir pertemuan, diputuskan bahwa dalam minggu mendatang perundingan akan dibuka berdasarkan proposal baru yang dipimpin oleh mediator, Mesir, dan Qatar dan dengan keterlibatan aktif AS,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya.

Setelah lebih dari tujuh bulan perang di Gaza, para mediator telah berjuang untuk mendapatkan terobosan dan Israel mengupayakan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas. Sementara Hamas juga mengupayakan pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel dan mengakhiri perang.

Pertempuran terus berlanjut di Gaza meskipun ada mediasi dan hakim di pengadilan tinggi PBB memerintahkan Israel pada Jumat untuk segera menghentikan serangan militernya terhadap Rafah untuk membasmi pejuang Hamas.

Mahkamah Internasional atau Pengadilan Dunia, tidak mempunyai kemampuan untuk menegakkan keputusan daruratnya dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida.

Namun, kasus ini merupakan tanda nyata isolasi global Israel atas kampanyenya di Gaza, terutama sejak Israel memulai serangan terhadap Rafah bulan ini yang bertentangan dengan permintaan sekutu terdekatnya, Amerika Serikat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, bahwa Lebih dari 35.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza.

Israel memulai serangan setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober. Berdasarkan data internal Israel, serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.

Terkini