PEKANBARU (HALOBISNIS) - Desakan sejumlah anggota Komisi IV DPR RI agar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mundur dari jabatannya memicu respon tegas dari DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Riau.
Dorongan mundur itu muncul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait isu deforestasi dan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Dalam RDP tersebut, beberapa anggota DPR menilai peningkatan aktivitas deforestasi menjadi faktor utama penyebab banjir besar yang berulang, sehingga meminta Raja Juli Antoni bertanggung jawab dan mengundurkan diri.
Menteri Kehutanan yang juga putra daerah asal Kuantan Singingi (Kuansing), Riau itu dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPW PSI Riau, Juandy Hutautuk menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
Ia menyebut Raja Juli Antoni sudah menjelaskan secara terbuka dalam RDP bahwa selama masa kepemimpinannya, Kementerian Kehutanan tidak pernah mengeluarkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) maupun izin terkait aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.
“Sebagaimana perintah Presiden Prabowo Subianto, fokus Menteri RJA adalah penanaman kembali dan pemulihan hutan. Itu yang menjadi konsentrasi utama di masa kepemimpinannya,” tegas Juandy Ahad (7/12/2025).
Juandy menilai tuntutan mundur dari sejumlah anggota DPR bersifat tendensius dan tidak berbasis fakta.
Menurutnya, Menteri Kehutanan telah bekerja maksimal menangani bencana lingkungan, melakukan evaluasi di kawasan terdampak, berkoordinasi dengan Polri untuk penyelidikan penyebab bencana, serta menjalankan program reboisasi, penetapan hutan adat, hingga pengembangan hutan karbon.
“Secara konkret kami melihat bahwa perilaku oknum DPR yang selalu mencari kambing hitam tidak mencerminkan sikap lembaga legislatif yang seharusnya menjadi bagian dari pembuat kebijakan di sektor kehutanan,” tegasnya.
DPW PSI Riau kata Juandy, menegaskan tetap mendukung Raja Juli Antoni dan menilai desakan mundur tersebut tidak memiliki dasar hukum maupun fakta lapangan.
