JAKARTA (HALOBISNIS) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencairkan insentif guru honorer senilai Rp 736,31 miliar sepanjang tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dana tersebut disalurkan kepada 347.383 guru honorer di seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, pencairan insentif dilakukan untuk periode tujuh bulan pada 2025 dan telah diberikan sekaligus dalam satu tahap pada Juli lalu.
“Tahun ini untuk tujuh bulan diberikan satu kali pada Juli yang lalu sehingga masing-masing guru honorer menerima Rp2,1 juta untuk 2025,” ujar Mu’ti di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Mu’ti menegaskan, pemerintah telah menyepakati kenaikan insentif guru honorer sebesar Rp 100.000, dari semula Rp 300.000 menjadi Rp 400.000 per bulan, mulai 2026.
“Tunjangan guru honorer kita naikkan 100.000 sehingga mulai tahun depan guru-guru honorer akan mendapatkan insentif sebesar 400.000 per bulan,” jelasnya.
Penyaluran insentif juga kini dilakukan langsung ke rekening masing-masing guru penerima manfaat, tanpa perantara pemerintah daerah seperti sebelumnya. “Yang baru adalah tunjangan itu ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru. Ini merupakan terobosan dalam memberikan layanan birokrasi yang tidak birokratis,” tegas Mu’ti.
Mu’ti menambahkan, program insentif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik non-ASN dan memperbaiki tata kelola pendidikan nasional.
“Ini merupakan terobosan-terobosan yang alhamdulillah dapat kita lakukan mulai tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang,” pungkasnya.
