PEKANBARU (HALOBISNIS) - Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam mengatasi masalah anak putus sekolah terus menunjukkan progres positif. Salah satu langkah nyata yang kini tengah berjalan adalah pendataan yang dilakukan oleh kader Posyandu di seluruh kelurahan.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekanbaru Sulastri Agung mengapresiasi para kader Posyandu atas gerak cepat mereka dalam mendata anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikan.
Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Posyandu Kasih Ibu RW 10, Kelurahan Tangkerang Labuai, Senin (28/7/2025).
“Alhamdulillah, hari ini saya langsung melihat hasil pendataan yang telah diinstruksikan kepada Posyandu. Sudah ada belasan anak yang terdata sebagai anak putus sekolah. Ini menjadi langkah awal yang sangat penting,” ujar Sulastri.
Ia menambahkan, para kader tidak hanya mencatat jumlah, tetapi juga menggali informasi mengenai penyebab anak-anak tersebut tidak bersekolah.
“Sebagian besar karena faktor ekonomi, mulai dari tidak mampu membeli seragam, hingga keterbatasan biaya lainnya. Ada juga yang terkendala karena tidak memiliki dokumen pendidikan sebelumnya,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Sulastri juga memastikan Posyandu memenuhi enam standar pelayanan minimal (SPM) serta mendorong kader untuk terus aktif menjangkau warga yang membutuhkan.
Pemko Pekanbaru, lanjut Sulastri, telah menyiapkan berbagai solusi. Bagi anak-anak yang usianya tidak memungkinkan kembali ke sekolah formal, tersedia program pendidikan kesetaraan melalui Paket A dan Paket B. Sementara bagi yang masih dalam usia sekolah, Pemko akan memfasilitasi masuk ke sekolah negeri terdekat.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jika ada anak-anak yang putus sekolah, segera laporkan ke Posyandu atau kelurahan. Pemerintah siap membantu mencarikan solusi terbaik agar semua anak bisa kembali mendapatkan hak pendidikannya,” tegasnya.
